Timor Tengah Selatan – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan Presiden Joko Widodo akan memantau langsung kondisi kekerdilan (stunting) pada empat titik keluarga saat kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Di sini yang utama ada empat klaster. Calon pengantin, pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui juga tumbuh kembang balita,” kata Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/3/2022).
Baca : Cegah Stunting, BPTP NTT Garap Benih Padi Inpari IR Nutri Zinc
Dwi menuturkan Presiden akan berkunjung di Desa Kesetnana, Kabupaten TTS, NTT, pada Kamis (24/3/2022).
Empat titik utama yang terkait dengan kekerdilan itu, akan dipantau melalui sejumlah pemeriksaan kesehatan. Seperti pengukuran kesehatan calon pengantin perempuan lewat pengecekan hemoglobin (Hb) untuk mengetahui anemia pada calon ibu. Pengukuran lingkar lengan atas, juga dilakukan guna memastikan apakah calon pengantin perempuan terkena kekurangan energi kronik (KEK).
Baca : NTT Perlu Kembangkan Singkong untuk Atasi Stunting
Pemantauan kesehatan tersebut sangat penting dilakukan, kata dia, agar pemerintah bisa memberikan intervensi berupa pemberian tablet tambah darah ataupun berupa perbaikan asupan gizi pada ibu dan balita yang berpotensi terkena kekerdilan.
“Tiga bulan sebelum menikah, kita bisa memberikan intervensi berupa tablet tambah darah maupun asupan gizi yang lebih bagus. Jadi, saat kondisi yang sehat, bisa hamil,” ujar Dwi.
Dalam kunjungan kerja itu direncanakan dialog dengan perwakilan seluruh kabupaten/kota di NTT baik Bupati maupun tim percepatan penurunan stunting (TPPS).
Setelah selesai dialog, seperti dilaporkan Antara, Presiden akan mengunjungi sejumlah rumah guna memantau langsung keluarga yang berisiko terkena kekerdilan.
Baca : Sampah, Stunting NTT, dan Diplomasi Laut (Bagian Kedua dari Tiga Tulisan)
Dwi mengatakan semua pihak turut membantu pengentasan kekerdilan di lapangan agar negara dapat mencapai target angka prevalensi kekerdilan menjadi 14 persen di tahun 2024.
Presiden beserta rombongan terbatas lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu, pukul 18.15 WIB, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden.
Setibanya di Kupang, Presiden dijadwalkan langsung menuju hotel tempatnya bermalam. Selanjutnya, Kamis (24/3), Presiden diagendakan meresmikan penataan kawasan Kota Kupang. Kemudian, terbang menuju TTS guna meninjau program percepatan penurunan stunting dan menyerahkan bantuan tunai bagi para pedagang pasar.
Baca : Wapres Soroti Air Bersih dan Stunting, 2025 Separuh Populasi Dunia Kesulitan Air
Usai mengunjungi Kabupaten TTS, Presiden melanjutkan ke Kabupaten Belu untuk meresmikan Kampus Politeknik Aloysius Benedictus Mboi, Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Presiden juga direncanakan menanam jagung bersama masyarakat.
Sejumlah pejabat yang turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. [K-02]