BKKBN: Presiden Pantau Stunting Empat Titik Keluarga di NTT - Katong NTT    
Minggu, 29 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result

BKKBN: Presiden Pantau Stunting Empat Titik Keluarga di NTT

Editor: KatongNTT
23 Maret 2022
in Peristiwa
0
Ilustrasi stunting (Ist)

Ilustrasi stunting (Ist)

Timor Tengah Selatan – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan Presiden Joko Widodo akan memantau langsung kondisi kekerdilan (stunting) pada empat titik keluarga saat kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Di sini yang utama ada empat klaster. Calon pengantin, pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui juga tumbuh kembang balita,” kata Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani di Timor Tengah Selatan  (TTS), Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/3/2022).

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

Baca : Cegah Stunting, BPTP NTT Garap Benih Padi Inpari IR Nutri Zinc

Dwi menuturkan Presiden akan berkunjung di Desa Kesetnana, Kabupaten TTS, NTT, pada Kamis (24/3/2022).

Empat titik utama yang terkait dengan kekerdilan itu, akan dipantau melalui sejumlah pemeriksaan kesehatan. Seperti pengukuran kesehatan calon pengantin perempuan lewat pengecekan hemoglobin (Hb) untuk mengetahui anemia pada calon ibu. Pengukuran lingkar lengan atas, juga dilakukan guna memastikan apakah calon pengantin perempuan terkena kekurangan energi kronik (KEK).

Baca : NTT Perlu Kembangkan Singkong untuk Atasi Stunting

Pemantauan kesehatan tersebut sangat penting dilakukan, kata dia, agar pemerintah bisa memberikan intervensi berupa pemberian tablet tambah darah ataupun berupa perbaikan asupan gizi pada ibu dan balita yang berpotensi terkena kekerdilan.

“Tiga bulan sebelum menikah, kita bisa memberikan intervensi berupa tablet tambah darah maupun asupan gizi yang lebih bagus. Jadi, saat kondisi yang sehat, bisa hamil,” ujar Dwi.

Dalam kunjungan kerja itu direncanakan dialog dengan perwakilan seluruh kabupaten/kota di NTT baik Bupati maupun tim percepatan penurunan stunting (TPPS).

Setelah selesai dialog, seperti dilaporkan Antara, Presiden akan mengunjungi sejumlah rumah guna memantau langsung keluarga yang berisiko terkena kekerdilan.

Baca : Sampah, Stunting NTT, dan Diplomasi Laut (Bagian Kedua dari Tiga Tulisan)

Dwi mengatakan semua pihak turut membantu pengentasan kekerdilan di lapangan agar negara dapat mencapai target angka prevalensi kekerdilan menjadi 14 persen di tahun 2024.

Presiden beserta rombongan terbatas lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu, pukul 18.15 WIB, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden.

Setibanya di Kupang, Presiden dijadwalkan langsung menuju hotel tempatnya bermalam. Selanjutnya, Kamis (24/3), Presiden diagendakan meresmikan penataan kawasan Kota Kupang. Kemudian, terbang menuju TTS guna meninjau program percepatan penurunan stunting dan menyerahkan bantuan tunai bagi para pedagang pasar.

Baca : Wapres Soroti Air Bersih dan Stunting, 2025 Separuh Populasi Dunia Kesulitan Air

Usai mengunjungi Kabupaten TTS, Presiden melanjutkan ke Kabupaten Belu untuk meresmikan Kampus Politeknik Aloysius Benedictus Mboi, Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Presiden juga direncanakan menanam jagung bersama masyarakat.

Sejumlah pejabat yang turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. [K-02]

Previous Post

Di Balik Gedung Reot Pelajar SDN Bes’ao Merajut Cita

Next Post

Hari Ini Sejumlah Wilayah di NTT Alami Hujan Sedang Hingga Lebat

KatongNTT

KatongNTT

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Next Post
Ilustrasi hujan dan cuaca ekstim yang terjadi di NTT (ANTARA)

Hari Ini Sejumlah Wilayah di NTT Alami Hujan Sedang Hingga Lebat

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo melakukan pengukuran tinggi badan anak stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (dok. BKKBN)

Anggaran Atasi Stunting di NTT Rp. 165 M Tak Tepat Sasaran

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In