Kupang – DAMRI telah menyiapkan armada bus untuk melayani trayek Kupang – Dili dan akan beroperasi setelah Indonesia dan Timor Leste menyepakati tarif untuk rute ini.
Ruslan selaku General Manager DAMRI Kupang menyampaikan ini saat diwawancarai di kantornya Rabu 8 Maret 2023.
Izin trayek sudah final dari Kementerian Perhubungan. Pihaknya juga sudah menyiapkan sarana dan pengemudi.
“Kita tinggal menunggu dari pihak Kementerian Perhubungan dan pemerintah Timor Leste untuk melaksanakan trayek Kupang – Dili ini,” kata Ruslan.
Baca juga: Timor Leste Pesan Bus dari Cina Untuk Rute Dili – Kupang
DAMRI menyiapkan dua armada bus tipe medium long untuk rute dengan jarak tempuh sekitar 400 kilometer dengan waktu kurang lebih 12 jam. Armada ini menggunakan bus jenis Isuzu NQR 71. Ruslan menyebut jenis ini sebagai yang termuda di merek Isuzu untuk tipe medium long ini.
Setiap armada tipe ini berkapasitas 28 tempat duduk dengan full AC maupun tempat untuk bisa isi daya telepon seluler.
Tidak saja DAMRI, pihak swasta yang bekerja sama juga menyiapkan tiga unit bus. Perusahaan Otobus (PO) yang terlibat adalah PO Bagong asal Jawa Timur.
Ruslan menjelaskan, pemberangkatan armada bus DAMRI akan dimulai dari Terminal Bimoku di Kupang, menuju terminal Soe dan Kefamenanu. Dua terminal ini untuk Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN). Setelahnya armada lintas negara ini akan masuk ke Dili, Timor Leste.
“Setelah 3 tempat pemberhentian itu lalu ke Motaain untuk langsung ke Timor Leste,” lanjut Ruslan.
Terminal Bimoku masih dalam pengerjaan dan diharapkan akan dapat segera selesai dalam bulan Mei atau Juni.
“Itu menurut informasi yang disampaikan BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat),” kata dia.
Untuk waktu operasionalnya pun akan disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi di lapangan dari trayek baru ini. Intensitasnya juga disesuaikan dengan permintaan pasar.
Baca juga: Indonesia Bebaskan Visa Kunjungan untuk Warga Timor Leste, Berlaku 30 Hari
Dalam rapat sebelumnya dengan pemerintah Timor Leste, ujar Ruslan, sebenarnya bus ini dapat beroperasi pada Desember 2022. Namun terdapat kekurangan dan revisi teknis terkait dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Kemungkinan bulan 3 ini, infonya tanggal 15, akan launching. Tapi itu belum dapat dipastikan juga karena ada perubahan SOP, kesepakatan tarif kedua negara,” ungkap dia .
Menurut Ruslan, hingga dengan rapat pada Rabu 8 Maret 2023 belum ada kesepakatan penentuan tarif dari kedua negara.
DAMRI sebagai operator sendiri, tegas Ruslan, telah menyiapkan armada, izin trayek, dan pihaknya tinggal menunggu perintah dari pihak yang lebih berwenang.
Bila tarif ini telah disetujui maka tiketnya akan dijual secara online. Tiket Kupang – Dili ini dapat diperoleh di aplikasi penjualan tiket online yang biasanya digunakan masyarakat.
DAMRI juga berharap stakeholder lainnya untuk mendukung trayek ini terutama dalam mitigasi bencana. Jalur Pulau Timor belakangan seringkali terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Baca juga: Gubernur NTT dan Presiden Timor Leste Bahas Zona Free Trade di Perbatasan
“Kalau macam Takari ya kita sebagai operator pasti akan hentikan perjalanan, mau tidak mau kan?” ujar Ruslan.
Sebelumnya, Pejabat sementara (Pjs) Konsulat Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) untuk Indonesia di Kota Kupang, Manuel Marcal Sarmento, juga menyampaikan ini.
Timor Leste tengah memesan armada bus yang diproduksi dari Cina sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang akan berpergian dari negara itu ke Indonesia.
“Busnya dipesan dari Cina. Kita tunggu setelah produksinya selesai mungkin busnya sudah bisa beroperasi,” ujar Manuel.
Pembukaan jalur ini pun menjadi pembicaraan yang ditekankan Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak saat bertemu Presiden Jokowi tahun lalu. (Putra Bali Mula)