DJ-RB adalah singkatan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati David Juandi dan Roni Bunga. Pasangan calon dengan visinya; untuk Timor Tengah Utara Sejahtera. Mengusung tagline ‘DJUANG’. Paslon ini berikhtiar dan merintis aplikasi Lapor ‘Unu’. Singkat kata apapun persoalannya lapor Unu saja. Unu bagaikan oase di tengah kegersangan alam Timor Tengah Utara.
Paslon ini menyejukkan dengan suatu rencana akan menampilkan aplikasi digital yang bakal diluncurkan demi pengawalan percepatan pembangunan di TTU. Partisipasi masyarakat sangat penting dan harus didengar. Pernyataan diatas sebagai salah satu pesan bernada persuasif untuk menggaet simpatisan tetapi lebih dari itu adalah suatu inovasi digital dalam pelayanan yang humanis di tengah krisis keteladanan dan kehidupan saat ini.
Baca juga: Pilkada, Kebebasan dan Otonomi Masyarakat
Aplikasi digital ini sejatinya menggugah seluruh rakyat TTU. Apakah kita harus terus hidup dan terkungkung dalam singkatan Timor Tengah Utara sebagai Tup Terus Unu.? Tentu tidak harus demikian.Rakyat mesti menjalankan kontrol terhadap calon pemimpin dan kelak kinerja seorang pemimpinnya. Rakyat sebelum dan setelah Pilkada adalah rakyat yang kritis terhadap proses dan penyelenggaraan kekuasaan seorang kepala daerah.
Rakyat setelah Pilkada adalah rakyat yang mesti mengetahui apa yang akan dilakukan oleh pemimpinnya. Kira-kira demikian inti sari postingan Micky Demitrian dalam WhatsApp Grup Keluarga Besar Insana. Apa yang dirancang dan disentil oleh Micky Demitrian tentu tidak salah. Rakyat mestinya tidak hanya tahu memilih, tetapi juga dan terutama bisa mengetahui dan mengawasi kinerja pemimpinnya sebelum dan setelah pemilihan.
Hal ini penting selain untuk mengingatkan seorang pemimpin tentang apa yang pernah dijanjikannya saat kampanye tetapi juga terutama agar pemimpin tidak bertindak sesuka hati dalam kepemimpinannya. Seorang pemimpin mesti dikontrol agar tidak jatuh dalam tindakan penyelewengan kekuasaan. Lewat aplikasi lapor Unu penyelenggaraan sebuah kekuasaan di dalamnya sangat jelas dan pasti bahwa rakyat terlibat melaporkan, mengawasi (memantau) terdapat suatu sistem terbuka dan transparan, dengannya rakyat memiliki peluang untuk menjalankan fungsi kontrol dengan baik.
Sebuah penyelenggaraan kekuasaan yang demokratis tidak hanya berhenti saat pemilihan yang demokratis. Ini mestinya dilanjutkan dalam menciptakan sebuah mekanisme pengawasan yang juga mesti demokratis. Hal ini sangat urgen dalam sebuah penyelenggaraan kekuasaan sebab kekuasaan yang diterima seorang pemimpin, setelah menang dalam pilkada menyediakan sejumlah jebakan yang sangat berbahaya jika tidak diwaspadai dengan sungguh-sungguh.
Lord Acton telah mengingatkan kita jauh sebelumnya akan bahaya ini. Apa saja bisa dilakukannya yang jika tidak ada pengendalian akan berdampak buruk bagi banyak orang. Ungkapannya yang terkenal; power tends to corruct, absolute power tends to corrupt absolutely. Pengenalan dan kesadaran akan bahaya kesewenangan yang inheren dalam sebuah sistem kekuasaan yang dimiliki mendorong kita untuk membentuk suatu mekanisme kontrol yang baik dalam sebuah kekuasaan.
Baca juga: Deret Anak-anak Politisi Besar Rebutan Suara di NTT
Konstruksi dan Dekonstruksi Unu dalam Budaya Dawan-TTU
Penggalan kata un unu; yang terdahulu (purbakala), waktu awal. Ahunut; yang mengawali (mendahului), membuka tabir. Dalam relasi dan pemahaman kekerabatan saudari-saudara (bae feto dan bae mone) dibahasakan dalam penggalan kata singkat dan sarat makna. Unu; sebagai yang sulung, yang utama dan terutama. Pada bagian tertentu bisa dimengerti sebagai primus inter pares (yang utama dan terunggul dari yang ada). Utama atau unggul karena status yang diusahakan (achieved status) tetapi terlebih status yang digariskan (aschribed status). Kapasitas inilah yang membuat Unu dalam keseharian hidup secara inheren sedikit berbeda dengan yang lain dalam relasi kekerabatan. Bahkan untuk urusan pengambilan kebijakan atau keputusan domaian Unu lebih besar dan menentukan.
Dalam kaitan dengan perhelatan Pilkada TTU 2024 ini pasangan Unu David Juandi dan Unu Roni Bunga hemat saya melakukan suatu langkah spektakuler. Pasangan calon ini mau “jalan, sambil berjalan” bersama seluruh masyarakat Timor Tengah Utara. Paslon ini memahami Unu dalam pemaknaan dan praksis orang Dawan-TTU. Unu yang selalu melibatkan diri dalam seluruh pergumulan hidup warganya entah itu dalam suka maupun duka.
Calon pemimpin yang tahu beradat dan berbudaya.Lapor kepada Unu, memang sangat imperatif tetapi menggugah, pasti semua akan diselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Selorong dengan konsep ini menyitir salah seorang filosof modern, Jacques Derrida yang menelurkan pikirannya yang diselaraskan dengan konsep Unu bahwa bukan hanya dipahami sebagai Unu dalam kekerabatan. Lebih dari itu, melalui dekonstruksi, kita menemukan makna Unu bukan hanya sekedar menghadirkan kembali makna dan sebutan yang asli tetapi Unu yang bermakna baru. Hadir secara baru, yang selalu seia-sekata, senasib sepenanggungan bersama seluruh rakyat Biinmaffo.
Cara yang ditawarkan oleh Derrida dalam memahami ungkapan yang tidak boleh terus mempertahankan makna yang lama (sudah ada) dan menentukan makna yang kemudian mengagungkannya. Tetapi harus diperoleh suatu kebenaran yang sungguh-sungguh baru dan mendeskripsikannya. Oleh sebab itu tidak berlebihan kalau sebutan dengan predikat Unu yang dialamatkan kepada sesama warga Dawan-TTU atau bukan sesungguhnya mendapat kebenarannya. Kebenaran ini diperoleh tanpa menyingkirkan kebenaran-kebenaran atau makna-makna yang lalu (yang telah mendahuluinya). Prosedur ini yang oleh Derrida disebut deconstruction, “pembongkaran” (Bertens, 1996).
Baca juga: Bawaslu RI Buka Catatan Merah NTT Dalam Pemilu 2024
Setelah kebenaran ini ditemukan, kita tidak boleh secara legitim menyatakan bahwa itulah kebenarannya yang sesungguhnya atau absolut. Dekonstruksi hendak mengajak kita untuk terbuka terhadap kebenaran-kebenaran yang akan muncul atau timbul. Karena itu selalu ada kemungkinan lain yang tidak terduga. Dekonstruksi selalu memunculkan kejutan makna baru, itulah sebabnya ia mempersoalkan makna-makna yang ada agar makna yang tak terdugakan itu muncul. Kebenaran itu akan selalu muncul dengan sendirinya sebagai yang benar. Unu David Juandi dan Unu Roni Bunga meretas jalan tengah baru. Dalam kesunyian setelah berpetualang untuk mendengar jeritan rakyat dalam padang belantara Biinmaffo. Unu David Juandi dan Unu Roni Bunga dengan komitmen kuat berani keluar dari konteks dan mengada bersama rakyat TTU demi ekstensifikasi kepemimpinan.
Relevansi Dekonstruksi Jacques Derrida Perspektif DJ-RB
Penerapan aplikasi lapor Unu bagi sebagian orang adalah idealis bahkan mustahil. Berpikir dan merancang sesuatu yang utopis. Zaman yang semakin mengglobal dalam tatanan dunia nyata dan maya dekonstruksi aplikasi lapor Unu adalah suatu noumenon. Bukan hanya sebatas sebagai sebuah noumenon yang berkutat dalam tataran ide. Aplikasi ini dirancang oleh manusia untuk menjawab kebutuhan, pasti banyak kekurangan.
Pencetus dan perancang aplikasi bekerja bukan untuk diri mereka saja tetapi juga demi orang lain. Pekerjaan mereka senantiasa memberikan kebahagiaan dan kepuasan bagi orang lain. Mereka yang merasa chaos dalam hidup, mengalami gaya kepemimpinan yang tidak humanis, stress, galau, dan sebagainya. Pada saatnya jika menggunakan dan memperoleh pelayanan dari aplikasi ini terlihat begitu gembira dan bebas. Pendapat bahwa aplikasi lapor Unu adalah sebuah mekanisme biasa dan usang. Untuk sekadar berselancar dalam dunia maya, karena mengalami kesulitan dalam dunia nyata. Dengan menggunakan dekonstruksi muncul gagasan penggunaan aplikasi sebuah pelayanan terbaru yang unik.
Aplikasi Lapor Unu sangat kontekstual dan mengena di hati rakyat dan pemimpin. Ini suatu terobosan baru menyangkut layanan publik yang bersih dan bermartabat. Betapa pentingya pengawasan dalam sebuah kekuasaan, maka kontrol itu mesti selalu dijalankan selama kekuasaan itu ada dan berjalan. DJ-RB atau paket DJUANG menginginkan partisipasi aktif rakyat sebelum dan sesudah pemilihan adalah sesuatu yang niscaya. Kontrol tidak bisa hanya dilakukan setelah sebuah kebijakan dikeluarkan yang biasanya dalam bentuk protes keras atau tindakan anarkis lain.Tetapi terutama secara aktif dan kritis mengikuti semua proses pengambilan keputusan politik dan penerapan keputusan itu sejak awal agar suatu kebijakan yang diragukan ketepatannya dapat diperdebatkan dan dinegosiasi terlebih dahulu sebelum penyelewengan terjadi. Seorang pemimpin sebelum mengambil keputusan perlu mendapat masukan masyarakat dan juga tetap dalam pengawasan masyarakat ketika kebijakan atau keputusan itu diambil dan dilaksanakan.
Baca juga: Pilkada Malaka, Alor dan Sumba Rawan Konflik
Sosok DJ-RB mau mengetengahkan dan mempertegas komitmennya kepada seluruh masyarakat TTU bahwa seorang pemimpin tidak hanya tahu memimpin rakyatnya tetapi juga dipimpin oleh rakyatnya. Seorang pemimpin perlu dipimpin dan diawasi oleh rakyatnya agar tidak terjerumus dalam tindakan penyelewengan kekuasaan.Mekanisme kontrol yang baik lewat aplikasi lapor Unu akan memadai dan sangat membantu dalam menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat sasar dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. Ini merupakan suatu bagian penting dari upaya demokratisasi kepemimpinan yang mencirikan suasana dan kondisi politik di bumi Biinmaffo dimana kepemimpinan timbal balik antara pemimpin dan rakyat berjalan terbuka, tertib bukan dalam formalisme kosong. Dengan ini wacana politik dan praksisnya mendapat tempatnya yang legitim.
Sebuah kekuasaan hanya dapat diselenggarakan dengan baik dan bersih, jika tersedianya suatu mekanisme kontrol yang berdayaguna baik dari masyarakat sendiri maupun lembaga-lembaga yang meawakilinya.Sebuah mekanisme kontrol yang berdayaguna didalamnya melibatkan banyak pihak merupakan bagian dari upaya demokratisasi kepemimpinan.Demokratisasi kepemimpinan adalah sebuah kondisi didalamnya terjadi kepemimpinan timbal balik antara pemerintah dengan rakyat demi membangun sebuah penyelenggaraan kekuasaan yang bersih, transparan dan efektif. Pemimpin memimpin rakyat; dan rakyat memimpin, (mengawasi) pemimpin. [*]