• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Mei 23, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Inspirator

Dinna Noach, Staf Khusus Gubernur NTT Melawan Stigma dan Diskriminasi Penyandang Disabilitas

Rita Hasugian by Rita Hasugian
3 tahun ago
in Inspirator
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Dina Noach, staf khusus Gubernur NTT sebagai penyandang disabilitas melawan stigma, diskriminasi dan bullying. (Difan-KatongNTT.com)

Dina Noach, staf khusus Gubernur NTT sebagai penyandang disabilitas melawan stigma, diskriminasi dan bullying. (Difan-KatongNTT.com)

0
SHARES
445
VIEWS

Kupang -“Untuk orang-orang di luar sana saya berharap tidak lagi melihat kami difabel  sebagai orang yang perlu dikasihani kami tidak butuh dikasihan. Kami hanya butuh dikasih kesempatan yang sama agar kami dapat berkembang seperti kalian”.

Pernyataan ini dilontarkan Dinna Noach, staf khusus Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur bidang difabel saat ditemui KatongNTT.com di ruang kerjanya, 14 November 2022.

BacaJuga

Mariangle Hungria, warga Brasil meraih peraih Nobel Pangan dan Pertanian Dunia 2025 karena menemukan bakteri tanah dapat digunakan sebagai pupuk yang ramah lingkungan dan murah . (Luciano Pascoal)

Mariangela Hungria, llmuwan Brasil Buktikan Bakteri Bisa Selamatkan Bumi

15 Mei 2025
Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

18 Oktober 2024

Tentu Dinna punya alasan kuat mengeluarkan pernyataan tegas. Perempuan berusia 27 tahun ini seorang difabel sejak bayi. Dia mengalami masalah pertumbuhan fisik Achondroplasia atau lebih dikenal dengan dwarfisme(Kerdil).

Masyarakat selalu melihat difabel adalah orang yang tidak mampu bekerja apapun dan perlu dikasihani. Mereka pun menganggap difabel tidak layak mengenyam pendidikan normal.

Baca juga: Cerita Teman Tuli Menggeluti Bisnis di Kafe Kopi Sa

Anggapan ini dapat membuat para difabel jadi canggung. Bahkan rasa percaya diri mereka rendah. Secara tidak langsung mereka mengkotak-kotakkan para difabel . Misalnya, mereka disarankan bersekolah di tempat khusus, tinggal di panti rehabilitas. dan hanya bekerja di di shelter workshop.

Indonesia memiliki jumlah penyandang disabilitas yang cukup besar. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) Kementerian Kesehatan RI terdapat lebih dari 920 ribu penyandang disabilitas. Mulai dari disabilitas ringan, disabilitas berat, hingga ketergantungan total.

Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat ada sekitar 800 penyandang disabilitas di NTT pada tahun 2020.

Menurut Dinna Noach, masih banyak stigma dan diskriminasi dialami penyandang disabilitas. Bahkan mereka kerap mengalami bullying.

Baca juga: Kisah Tukang Sol Sepatu Memaknai Cinta dari Pahitnya Hidup

Lalu bagaimana Dinna, alumni Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana mengatasi stigmatisasi dan diskriminasi? Bahkan dia diangkat sebagai staf khusus Gubernur NTT ?

‘’Waktu itu saya mengikuti lomba karya tulis ilmiah jadi lomba itu dibuat oleh Bank NTT karena temanya tentang keuangan digital yang inklusif. Saya mencoba untuk mnegikutinya karena sekalian juga mengadvokasi ke bank-bank karena selama ini sangat minim akses untuk disabilitas. Contohnya mesin ATM yang tinggi serta pelayanannya  tidak dapat menyesuaikan dengan kami para penyandang disabilitas,” kata Dinna.

Dinna meraih juara 3 dalam lomba tersebut. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyerahkan penghargaan kepada Dina.  Saat penyerahan penghargaan, hanya dia penyandang disabilitas. Viktor kemudian mengangkat Dinna sebagai staf khusus penyandang disabilitas.

“Ketika penyerahan hadiah , saya sendiri penyandang difabel . Saya diberi kesempatan untuk berbicara mengenai motivasi saya mengikuti lomba. Saya menjawab  bahwa kami disabilitas sebenarnya mampu namun tidak pernah dikasih kesempatan yang sama. Mungkin itu yang membuka pikiran Bapak Gubernur untuk mempercayai saya sebagai staf khusus,”ujarnya.

Saat diangkat sebagai staf khusus Gubernur NTT,  Dinna masih berstatus mahasiswa  jurusan Ilmu komunikasi semester akhir di Undana.  Di awal bekerja, dia menemukan minim fasilitas untuk penyandang difabel. Misalnya,  kursi dan meja kerja  khusus difabel tidak ada.

Baca juga: Ironi Eliasar, Penyandang Disabilitas Berjualan Buah di Tepi Jalan

“Membutuhkan waktu untuk saya menyesuaikan dengan fasilitas di kantor karena fasilitas sangat minim. Belum ada fasilitas khusus untuK saya sebagai penyandang disabilitas. Saya lalu memberikan pemahaman terhadap mereka bahwa perlu ada fasilitas khusus untuk kami penyandang disabilitas,” tutur Dinna.

Gubernur NTT  telah mengesahkan Peraturan Gubernur tentang perlindungan dan hak penyandang disabilitas. Ini satu pencapaian Dinna selama empat tahun sebagai staf khusus Gubernur.

“Jadi setelah empat tahun ini kami  sudah dapat menghasilkan perda serta pergub tentang disabilitas. Sewaktu proses penuyusunannya kami melibatkan semua teman disabilitas . Tujuannya memudahkan advokasi  hak-hak kami sebagai penyandang disabilitas,” pungkas Dinna. (Difan)

Tags: #DinaNoach#DinasSosialNTT#diskriminasidisabilitas#GubernurNTT#NTT#penyandangdisabilitas#StafkhususGubernurNTT#stigma#ViktorBungtilluLaiskodat
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Mariangle Hungria, warga Brasil meraih peraih Nobel Pangan dan Pertanian Dunia 2025 karena menemukan bakteri tanah dapat digunakan sebagai pupuk yang ramah lingkungan dan murah . (Luciano Pascoal)

Mariangela Hungria, llmuwan Brasil Buktikan Bakteri Bisa Selamatkan Bumi

by PriyaHusada
15 Mei 2025
0

Dari laboratorium sunyi di Brasil, Hungria memimpin revolusi pertanian yang tak hanya menyelamatkan petani, tapi juga membuka jalan bagi cara...

Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

by KatongNTT
18 Oktober 2024
0

Ruteng – Berbagai suku cadang sepeda motor terpajang apik di rak kayu di bengkel yang terletak persis di sisi barat...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati