Kupang – Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) , Josef Nai Soi mengatakan Fransiscus Xaverius Seda, disapa Frans Seda layak dan pantas dianugerahi gelar pahlawan nasional. Frans Seda telah berkontribusi secara luar biasa untuk negara ini.
Frans Seda berperan besar dari era Presiden Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, hingga Megawati Soekarnoputri.
Dia dipercaya menjabat sebagai menteri perkebunan, menteri keuangan, dan menteri perhubungan. Dia juga tokoh politik, tokoh gereja, pengusaha, dan pengamat politik dan ekonomi yang berpengaruh .
Baca juga: Yang Terlupakan dari Pemberian Nama Jalan Frans Lebu Raya di Kota Kupang
Legasi Frans Seda bahkan menjadi inspirasi dan dijalankan hingga saat ini. Misalnya, gagasan dia tentang penerbangan perintis saat sebagai menteri perhubungan. Begitu pula pendirian Universitas Atmajaya di Jakarta.
Langkah luar biasa yang dikenang adalah saat Frans Seda menjabat menteri keuangan mampu menurunkan inflasi dari 650 persen menjadi 112 persen.
“Frans Seda sosok luar biasa. Rendah hati tapi ilmunya sangat luar biasa,” kata Josef dalam Seminar Nasional “Jejak Frans Seda: Perjuangan dan Pengabdian untuk Tuhan dan Tanah Air” pada Kamis, 24 November 2022.
Menurut Josef, perjuangan Frans Seda yang disampaikan berbagai orang telah melampaui naskah akademik yang disyaratkan Kementerian Sosial untuk pengusulan gelar pahlawan nasional.
Begitupun, Josef mengatakan, Pemerintah Daerah NTT segera melayangkan surat tertulis ke Kementerian Sosial . Surat itu untuk mengusulkan Frans Seda sebagai pahlawan nasional.
Baca juga: Antonius Stefanus Enga Tifaona, Polisi Asal Lembata Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
“Tidak ada alasan Pemda NTT untuk tidak mengusulkan dan memperjuangkan Frans Seda jadi pahlawan nasional. Dia bukan hanya memperjuangkan NTT, bukan hanya memperjuangkan Indonesia, tapi juga mensejahterakan manusia,” kata Josef.
Bahkan, Josef berniat akan menyampaikan usulan itu secara langsung kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya pekan depan di Jakarta.
Pengusulan nama Frans Seda sebagai pahlawan nasional sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2012. Semua persyaratan telah dipenuhi, kecuali naskah akademis. Panitia Pengusul Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional menjadwalkan tahun 2023 Frans Seda resmi sebagai pahlawan nasional.
Francisia Xaveria Sika Ery Seda berharap ayahnya tidak dikultuskan sehubungan pengusulan gelar pahlawan nasional untuk bapaknya.
Baca juga: Martha Kewuan, Pejuang Hak Perempuan dari Noelbaki NTT
“Almarhum Bapak hanyalah satu orang dari masyarakat NTT yang mendapat kesempatan dan kemudian mencoba berbuat sesuatu bagi sesama,” kata Ery Seda berbicara secara online.
Seminar berlangsung hybrid di auditorium Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira). Rektor Unwira Philip Tule SVD dan Kepala Dinas Sosial NTT Yosef Rasi hadir memberikan sambutan. Pembicara dalam seminar adalah Pendeta Ira Desiawanti Mangililo, Alo Liliweri (akademisi), Sutta Dharmasaputra (Pemimpin Redaksi Kompas). Kemudian, Jamaludin Ahmad dari Majelis Ulama Indonesia-NTT serta Dominggus Elcid Li (Direktur IRGSC ). *****