• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Juni 22, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Pekerja Migran dan Perdagangan Orang

Kasus Penyelundupan Warga Bangladesh Diatur di Malaysia dan Terdampar di Rote

Tim Redaksi by Tim Redaksi
11 bulan ago
in Pekerja Migran dan Perdagangan Orang, Pilihan Editor
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Deret Pengakuan WNA Bangladesh – Rohingya Usai Terdampar di Rote

44 WNA asal Bangladesh dan Myanmar berbaris di atas kapal ferry yang tiba di Pelabuhan Bolok. (Putra Bali Mula - Katong NTT)

0
SHARES
93
VIEWS

Kupang – Imigran gelap asal Bangladesh dan Rohingya (Myanmar) mengungkap jalur penyelundupan orang melalui Indonesia untuk masuk ke Australia.

Muhammad Manna, salah satu dari 44 imigran yang telah ditempatkan di Rudenim Kupang mengungkap ini saat kunjungan Kepala Kemenkumham NTT Marciana Jone. Manna dan imigran gelap lainnya ini sebelumnya terdampar di Rote Ndao, 8 Juli 2024.

BacaJuga

Tiga istri nelayan Papela, Rote bersama-sama anaknya menjenguk suami mereka di LP Baa, Rote Juli 2024. Suami mereka yang sehari-hari sebagai nelayan tergiur iming-iming uang puluhan juta oleh sindikat penyelundupan manusia untuk mengantar imigran ke Australia tahun 2022. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia: Kisah Nelayan Rote Bertahan dari Jerat Sindikat

28 Mei 2025
Ilustrasi orang-orang berolahraga senam diiringi lagu NTT Ge Mu Famire

Mengapa Lagu-Lagu NTT Terlalu Riang untuk Realitas yang Pahit?

3 Juni 2025

Manna mengaku ia sebelumnya tinggal di Malaysia kurang lebih selama 8 tahun. Ia ingin merubah nasib di Australia dan berharap bisa mempunyai penghasilan lebih. Hal yang sama ingin dilakukan teman-temannya.

Baca juga: Deret Pengakuan WNA Bangladesh – Rohingya Usai Terdampar di Rote

Ia lalu mencari informasi kerja di aplikasi TikTok dan kemudian dikontak oleh agen melalui aplikasi tersebut. Setelahnya Manna diarahkan melalui sambungan telepon. Kemudian mereka bertemu di salah tempat di Malaysia. Mereka kemudian dibawa dengan mobil.

Agen ini, kata Manna, ada di Malaysia dan Indonesia. Mereka masing-masing membayar 50 ribu ringgit atau sekitar Rp 172 juta.

“Saya bayar 50 ribu ringgit. Ada yang lebih. Semua bayar masing-masing ke agen di Malaysia, ada yang di Indonesia. Semua ditelepon,” ungkap Manna.

Kemudian Manna bersama 14 orang lainnya mendarat di Medan dari Malaysia dengan pesawat pada Mei 2024. Kemudian mereka terbang lagi ke Jakarta. Ada agen lainnya yang mereka temui sesampainya di Indonesia.

Baca juga: Polres Rote Tangkap Buron Penyelundup Warga India ke Australia

Selanjutnya mereka berkumpul di salah satu pelabuhan di Jawa Barat. Di sana ia bertemu dengan imigran lainnya. Mereka mengaku dinakhodai seorang warga Indonesia ke Australia.

Namun akhirnya mereka ditangkap Australian Border Force (ABF) setelah menempuh perjalanan tiga hari tiga malam. Mereka pun ditahan selama 18 hari di atas kapal.

Manna mengaku ia tidak menemukan orang Indonesia yang menahkodai mereka ketika ditangkap oleh otoritas Australia 15 Juni lalu.

Baca juga : Warga Timor Leste Terbanyak Kena Deportasi, Didominasi Mahasiswa

Kemudian mereka dilatih mengemudi kapal oleh ABF saat ditahan selama 18 hari. Otoritas Australia ini kemudian menggiring mereka hingga ke perbatasan dan mereka berlayar sendiri hingga akhirnya karam di Rote Ndao karena kehabisan bahan bakar.

“Orang Indonesia juga. Saya tidak tahu dia di mana. Kita sampai di Australia kita pisah dan tak lagi nampak mukanya,” sebut dia.

Kasus penyelundupan warga Bangladesh dengan modus berbeda pun pernah terjadi di Desember 2023.

Baca juga: Tuntaskan Batas Laut Australia-Indonesia, Buku Putih Kemhan 2003 Perlu Dibuka

Saat itu polisi menangkap 8 warga negara Bangladesh ber-KTP Kota Kupang, Kabupaten Sikka, dan Belu. KTP mereka tidak terdaftar resmi atau ilegal. Penangkapan ini dilakukan oleh Polres Belu.

Humas Polres Belu AKP I Ketut Karnawa menyampaikan kedelapan warga asing ini datang dari Medan ke Desa Takirin Kabupaten Belu, NTT, pada 15 November, 24 November, dan 5 Desember 2023.

Mereka mengakui membayar Rp 300 ribu untuk mendapatkan KTP ini dari seseorang di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. ***

Tags: #44WNABangladeshRohingya#KemenkumhamNTT#PenyelundupanOrangdiNTT#WNABangladesh
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Tiga istri nelayan Papela, Rote bersama-sama anaknya menjenguk suami mereka di LP Baa, Rote Juli 2024. Suami mereka yang sehari-hari sebagai nelayan tergiur iming-iming uang puluhan juta oleh sindikat penyelundupan manusia untuk mengantar imigran ke Australia tahun 2022. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia: Kisah Nelayan Rote Bertahan dari Jerat Sindikat

by Tim Redaksi
28 Mei 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Ilustrasi orang-orang berolahraga senam diiringi lagu NTT Ge Mu Famire

Mengapa Lagu-Lagu NTT Terlalu Riang untuk Realitas yang Pahit?

by PriyaHusada
3 Juni 2025
0

Di seluruh Nusantara, lagu “Gemu Fa Mi Re” dan “Nona Pica Pica” menjadi pengiring wajib di acara-acara seremonial. Tapi di...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati