• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Kolaborasi Dekranasda Provinsi NTT

Selangkah Lagi Kelor NTT Masuk Program Pemberian Makanan Tambahan Nasional

Rita Hasugian by Rita Hasugian
3 tahun ago
in Dekranasda Provinsi NTT
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Lurah Nefonaek, Kota Kupang, Provinsi NTT, Josephina Neltji Ungirwalu, (kiri) memamerkan produk Mimo bersama Nyi Raden Citra Masniary Bratawidjaja selaku pemilik usaha Mimo pada Rabu, 25 Januari 2023. ( Putra Bali Mula-KatongNTT.com)

Lurah Nefonaek, Kota Kupang, Provinsi NTT, Josephina Neltji Ungirwalu, (kiri) memamerkan produk Mimo bersama Nyi Raden Citra Masniary Bratawidjaja selaku pemilik usaha Mimo pada Rabu, 25 Januari 2023. ( Putra Bali Mula-KatongNTT.com)

0
SHARES
149
VIEWS

Kupang – Riset terpadu terhadap kelor asal Nusa Tenggara Timur  untuk dimasukkan dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) nasional masih berlangsung. Riset diperkirakan rampung tahun 2023.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan hal ini saat diwawancarai di Kupang, Jumat 10 Maret 2023.

BacaJuga

Produk 'Dosa', yang adalah cuka tradisional dari Rote, NTT (Ruth-KatongNTT)

Mengenal ‘Dosa’, Cuka Tradisional dari Rote, NTT

27 Mei 2023
Proses produksi garam di CV. Raja Baru milik Ferdinand Latuharu (Dok. CV. Raja Baru)

Pabrik Garam Ferdinand Latuheru Kesulitan Bahan Baku

21 Mei 2023

Julie mengatakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mencicipi berbagai produk kelor saat berkunjung ke NTT pada 4 Maret 2023.  Menkes kemudian melontarkan ide untuk mencoba produk kelor NTT untuk program PMT nasional. Menkes kemudian mendorong dilakukannya riset terpadu mengenai khasiat kelor agar dimanfaatkan sebagai pangan PMT nasional.

“PMT ini waktu Pak Menteri datang kita kasih sampel tentang produk UMKM kita. Contoh PMT nasional itu banyaknya produk impor ya. Sedangkan secara gizi produk kita tidak kalah, lebih bagus. Pak Menteri sudah setuju jadi kita atur untuk PMT nasional itu ada kelor NTT,” kata Julie.

Baca juga:Bisnis Teh dan Tepung Kelor, Nikson Tenistuan Minim Pasar, Siapa Peduli?

Sepengetahuan Julie, anggaran untuk PMT bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Misalkan NTT mendapat 10 persen atau sekitar puluhan miliar dari total anggaran itu, kata Julie, maka program PMT nasional dapat berjalan dengan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM NTT.

“Sehingga itu (anggaran) bisa bergulir di kita punya UMKM. Maka perlu kita pastikan. Selama dua tahun Covid-19 ini pun puji Tuhan sudah banyak teman UMKM yang ikut memproduksi,” ujarnya.

Berbagai produk olahan kelor yang diproduksi UMKM NTT berupa susu, sereal, teh kelor, serbuk kelor, biskuit, mie dan berbagai olahan lainnya.

Julie berharap saat pemesanan dari pusat dimulai untuk program PMT nasional produk-produk itu kelor NTT segera dapat didistribusikan. Namun kepastian suplainya masih membutuhkan proses di nasional dan riset.

Baca juga: Mimo, Susu Kelor Produksi Warga Kota Kupang Jadi Asupan Mengatasi Stunting

Saat ini pemberian PMT di NTT berjalan di 431 puskesmas. Ini sesuai dengan petunjuk teknis dari pusat, yaitu memanfaatkan PMT bersumber dari kelor sebagai pangan lokal. Instruksi Gubernur NTT juga dikeluarkan untuk memanfaatkan serbuk kelor dalam PMT.

“Karena gizi kelor lebih baik dan UMKM di daerah langsung menawarkannya kepada puskesmas se-NTT,” papar Julie.

Menurutnya, ke depan akan lebih banyak UMKM terlibat bila program ini sudah berjalan. Berdasarkan datanya, kurang lebih 50 sentra UMKM aktif berproduksi dengan anggaran Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebesar sekitar Rp 9 miliar.

“Seandainya bila lebih dari puluhan miliar dari pusat, maka pasti akan lebih banyak yang terlibat,” ucap Julie.

Selain sampel untuk Menkes Budi, Julie juga akan membawa sampel produk ini ke Ibu Negara, Iriana Jokowi, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

“Kita bawa sampel apa saja yang kita kasih untuk puskesmas selama ini. Hari Senin ini (13 Maret 2023) Pak Jokowi dan Ibu Negara akan ada di Labuan Bajo,” ujarnya.

Baca juga: Bermodal Rp 50 Ribu, Citra Mengawali Bisnis Susu Kelor Perdana di Tanah Air

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu menyebut kelor NTT berkhasiat unggul dan mengimbangi ginseng Korea.

Kelor sebagai tanaman obat ini memiliki khasiat dari daun dan bijinya. Menkes Budi juga sempat mencicipi pangan olahan dari kelor, mulai dari biskuit, bubur, teh dan roti.

“Jadi kita akan menjadikan kelor sebagai salah satu makanan tradisional dan herbal Indonesia. Kita akan riset secara formal. Kita dukung risetnya supaya bisa diterima di kalangan internasional,” tanggapnya.

Ia merinci khasiat kelor di NTT ini kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi pada daunnya. Sedangkan bijinya mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati. Minyak biji kelor juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan. (Putra Bali Mula)

Tags: #BudiGunadiSadikin#DekranasdaNTT#Juliesutrisnolaiskodat#KelorNTT#Menkes#PMTNasional
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Produk 'Dosa', yang adalah cuka tradisional dari Rote, NTT (Ruth-KatongNTT)

Mengenal ‘Dosa’, Cuka Tradisional dari Rote, NTT

by Tim Redaksi
27 Mei 2023
0

Produknya ia beri nama Dosa, yang berasal dari bahasa Rote, yang artinya Cuka. “Tujuannya hanya untuk memperkenalkan saja kalau kami...

Proses produksi garam di CV. Raja Baru milik Ferdinand Latuharu (Dok. CV. Raja Baru)

Pabrik Garam Ferdinand Latuheru Kesulitan Bahan Baku

by Tim Redaksi
21 Mei 2023
0

“Sebelumnya itu bahan baku dari tahun lalu bisa bertahan sampai sekarang,” ujar laki-laki yang pernah mengikuti pendidikan di PT. Garam...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati