26 March 2023
Selangkah Lagi Kelor NTT Masuk Program Pemberian Makanan Tambahan Nasional
Dekranasda NTT

Selangkah Lagi Kelor NTT Masuk Program Pemberian Makanan Tambahan Nasional

Mar 10, 2023

Kupang – Riset terpadu terhadap kelor asal Nusa Tenggara Timur  untuk dimasukkan dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) nasional masih berlangsung. Riset diperkirakan rampung tahun 2023.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan hal ini saat diwawancarai di Kupang, Jumat 10 Maret 2023.

Julie mengatakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mencicipi berbagai produk kelor saat berkunjung ke NTT pada 4 Maret 2023.  Menkes kemudian melontarkan ide untuk mencoba produk kelor NTT untuk program PMT nasional. Menkes kemudian mendorong dilakukannya riset terpadu mengenai khasiat kelor agar dimanfaatkan sebagai pangan PMT nasional.

“PMT ini waktu Pak Menteri datang kita kasih sampel tentang produk UMKM kita. Contoh PMT nasional itu banyaknya produk impor ya. Sedangkan secara gizi produk kita tidak kalah, lebih bagus. Pak Menteri sudah setuju jadi kita atur untuk PMT nasional itu ada kelor NTT,” kata Julie.

Baca juga:Bisnis Teh dan Tepung Kelor, Nikson Tenistuan Minim Pasar, Siapa Peduli?

Sepengetahuan Julie, anggaran untuk PMT bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Misalkan NTT mendapat 10 persen atau sekitar puluhan miliar dari total anggaran itu, kata Julie, maka program PMT nasional dapat berjalan dengan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM NTT.

“Sehingga itu (anggaran) bisa bergulir di kita punya UMKM. Maka perlu kita pastikan. Selama dua tahun Covid-19 ini pun puji Tuhan sudah banyak teman UMKM yang ikut memproduksi,” ujarnya.

Berbagai produk olahan kelor yang diproduksi UMKM NTT berupa susu, sereal, teh kelor, serbuk kelor, biskuit, mie dan berbagai olahan lainnya.

Julie berharap saat pemesanan dari pusat dimulai untuk program PMT nasional produk-produk itu kelor NTT segera dapat didistribusikan. Namun kepastian suplainya masih membutuhkan proses di nasional dan riset.

Baca juga: Mimo, Susu Kelor Produksi Warga Kota Kupang Jadi Asupan Mengatasi Stunting

Saat ini pemberian PMT di NTT berjalan di 431 puskesmas. Ini sesuai dengan petunjuk teknis dari pusat, yaitu memanfaatkan PMT bersumber dari kelor sebagai pangan lokal. Instruksi Gubernur NTT juga dikeluarkan untuk memanfaatkan serbuk kelor dalam PMT.

“Karena gizi kelor lebih baik dan UMKM di daerah langsung menawarkannya kepada puskesmas se-NTT,” papar Julie.

Menurutnya, ke depan akan lebih banyak UMKM terlibat bila program ini sudah berjalan. Berdasarkan datanya, kurang lebih 50 sentra UMKM aktif berproduksi dengan anggaran Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebesar sekitar Rp 9 miliar.

“Seandainya bila lebih dari puluhan miliar dari pusat, maka pasti akan lebih banyak yang terlibat,” ucap Julie.

Selain sampel untuk Menkes Budi, Julie juga akan membawa sampel produk ini ke Ibu Negara, Iriana Jokowi, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

“Kita bawa sampel apa saja yang kita kasih untuk puskesmas selama ini. Hari Senin ini (13 Maret 2023) Pak Jokowi dan Ibu Negara akan ada di Labuan Bajo,” ujarnya.

Baca juga: Bermodal Rp 50 Ribu, Citra Mengawali Bisnis Susu Kelor Perdana di Tanah Air

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu menyebut kelor NTT berkhasiat unggul dan mengimbangi ginseng Korea.

Kelor sebagai tanaman obat ini memiliki khasiat dari daun dan bijinya. Menkes Budi juga sempat mencicipi pangan olahan dari kelor, mulai dari biskuit, bubur, teh dan roti.

“Jadi kita akan menjadikan kelor sebagai salah satu makanan tradisional dan herbal Indonesia. Kita akan riset secara formal. Kita dukung risetnya supaya bisa diterima di kalangan internasional,” tanggapnya.

Ia merinci khasiat kelor di NTT ini kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi pada daunnya. Sedangkan bijinya mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati. Minyak biji kelor juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan. (Putra Bali Mula)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *