Penduduk Miskin NTT Bertambah Jadi 1,15 Juta Orang, Dipicu Harga BBM Naik - Katong NTT    
Sabtu, 28 Januari , 2023
  • Login
NEWSLETTER
Katong NTT
No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Penduduk Miskin NTT Bertambah Jadi 1,15 Juta Orang, Dipicu Harga BBM Naik

Editor: Rita Hasugian
26 Januari 2023
in Peristiwa
0
Pemulung dan sapi mengais sampah di TPA Alak, Kota Kupang demi bertahan hidup. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)
Pemulung dan sapi mengais sampah di TPA Alak, Kota Kupang demi bertahan hidup. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

Pemulung dan sapi mengais sampah di TPA Alak, Kota Kupang demi bertahan hidup. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

0
SHARES
136
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Kupang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat ada penambahan penduduk miskin di NTT dari tahun 2021 ke tahun 2022. Jumlah penduduk miskin per September 2022 tercatat 1,15 juta orang. Jumlah ini meningkat 2,9 ribu orang dibandingkan  periode yang sama pada 2021 sebanyak 1.146.280 orang.

Berdasarkan laporan BPS NTT yang diterima Rabu 25 Januari 2023 disebutkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpengaruh besar dalam kondisi ini.

RekomendasiUntukmu

Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023

Kepala BPS NTT Matamira B. Kale melalui Statistisi Madya BPS NTT Indra Achmad Sofian Souri juga menjelaskan ini sebelumnya. Pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM pada 3 September 2022 terhadap jenis bahan bakar Pertalite, Solar, dan Pertamax (non-subsidi).

Baca juga: Jumlah Anak Usia Dini Hidup Miskin di NTT, Tertinggi Kedua di Indonesia

Bertambahnya penduduk miskin ini merupakan dampak dari kebijakan fiskal pemerintah menaikkan harga BBM. Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu dan Pertamax naik dari Rp 9 ribu menjadi Rp 13 ribu.

Kondisi demikian dengan sendirinya menyebabkan harga barang ikut naik baik itu di wilayah perkotaan maupun pedesaan di NTT.

“Bertambahnya pada beban pengeluaran masyarakat tentunya, terlihat dari indeks harga konsumen dan indeks konsumsi rumah tangga,” jelas Indra.

Selain karena BBM, bertambahnya penduduk miskin di NTT juga disebabkan inflasi sebesar 3,88 persen periode Maret sampai September 2022. Untuk itu pemerintah daerah perlu mengendalikan harga bahan makanan.

“Perlu perhatian lebih terhadap pengendalian harga komoditas pangan yang punya andil besar terhadap kemiskinan,” sebut Indra.

Hal ini pun dapat dilihat dari garis kemiskinan (GK) atau rata-rata kemampuan warga memenuhi kebutuhan dasar baik itu makanan dan bukan makanan.

Ia menjelaskan, garis kemiskinan per kapita di NTT pada September 2022 adalah Rp 490.909. Ini disumbang 77,52 persen oleh kategori makanan dibandingkan kategori bukan makanan sebesar 22,48 persen.

Baca juga: Harga BBM Naik, Inflasi NTT di September Tertinggi Tahun Ini

Indra juga menyebut rata-rata satu rumah tangga miskin di NTT memiliki 5 sampai 6 anggota keluarga.

Berdasarkan rata-rata anggota keluarga ini dapat ditemukan garis kemiskinan rumah tangga, yaitu dengan mengkalikannya dengan garis kemiskinan per kapita atau Rp 490.909.

“Rata-rata garis kemiskinan rumah tangga di NTT yaitu Rp 2,7 juta per bulan,” tukasnya.

Namun begitu penambahan jumlah penduduk miskin di NTT  tidak sedrastis ketimbang penyesuaian harga BBM di tahun 2005 dan 2014.

Pada tahun 2005 penyesuaian harga BBM terjadi dua kali berturut-turut. Sehingga grafik kemiskinan di NTT melonjak tajam. Kemudian turun di 2007.

Jumlah penduduk miskin di NTT saat 2005 mencapai 1,17 juta jiwa lalu naik di 2006 hingga 1,27 juta jiwa. Jumlah ini kemudian merosot ke 1,16 juga jiwa di tahun 2007.

Sedangkan di tahun 2015, jumlah penduduk miskin pun melompat setelah penyesuaian harga BBM menjadi 1,15 juta jiwa.  Awalnya berjumlah 994,68 ribu jiwa di tahun 2014.

Baca juga: Generasi Z (zombie) dan Kemiskinan di NTT

Adanya bantuan langsung tunai dan program kompensasi perlindungan sosial di tahun 2022, kata dia, dapat meredam naiknya jumlah penduduk miskin di NTT.  Berbeda dengan tahun 2005 dan 2015 lalu.

“Karena ada pula dukungan pemerintah daerah terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi,”ujar Indra.

Namun begitu NTT tetap tercatat sebagai 9 provinsi yang mengalami kenaikan tingkat kemiskinan di antara 25 provinsi lain yang mengalami penurunan angka kemiskinan.  Provinsi dengan peningkatan kemiskinan tertinggi  yakni Maluku. Provinsi dengan penurunan tertinggi adalah Bengkulu.  (Putra Bali Mula)

SendShareTweetShare
Previous Post

Mimo, Susu Kelor Produksi Warga Kota Kupang Jadi Asupan Mengatasi Stunting

Next Post

Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023

Rita Hasugian

Rita Hasugian

Rekomendasi Untukmu

Pekerja Migran

Kisah Elisabet Ninef Lepas dari Jeratan Jejaring Perdagangan Orang NTT ke Malaysia

27 Januari 2023
Elisabet Ninef, warga Kabupaten TTS, korban perdagangan orang dari NTT ke Malaysia (Rita Hasugian - KatongNTT.com)

Rista yang hadir dalam pesta pernikahan kakaknya pada Juni tahun 2022, meminta bantuan Elisabet Ninef menyebarkan informasi ada lowongan kerja...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Lingkungan

Krisis Air Bersih, Warga Desa Wolowea di Nagekeo Sudah 2 Tahun Konsumsi Air Kotor dari Parit

26 Januari 2023
Penampungan air kotor dari parit di desa Wolowea Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT (Dok.Dobo Deu )

"Demi bertahan hidup warga desa Wolowea mau tidak mau terpaksa mengonsumsi air yang tidak layak itu,” kata Ludgardis Azi Deze,...

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Peristiwa

Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023

26 Januari 2023
Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Menteri Muhadjir menargetkan pada 2023 semua puskesmas dan posyandu di Provinsi NTT sudah menerima alat USG dan antropometri.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Kekerasan Berbasis Gender

Satu Polisi Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan ODGJ di Lembata

23 Januari 2023
Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

Lembata - Polres Lembata telah menetapkan satu tersangka kasus pengeroyokan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Polisi bernama Stefanus Lia Bayo...

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Peristiwa

Perayaan Imlek di Gedung Tua Warisan Marga Lay di Kota Kupang

22 Januari 2023
Nuansa Imlek yang nampak di gedung tua Rumah Abu milik keluarga Lay di Kupang (Ruth-KatongNTT)

Suasana perayaan Imlek pada Sabtu kemarin terasa di dalam ruangan Rumah Abu Siang (keluarga) Lay, di Kupang, NTT

Read more
by Ruth Botha
0 Comments
Peristiwa

Kemenkes Bakal Terapkan di NTT Strategi Sumedang Turunkan Angka Stunting

21 Januari 2023
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo melakukan pengukuran tinggi badan anak stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (dok. BKKBN)

Kabupaten Sumedang berhasil menangani stunting dengan memanfaatkan teknologi digital melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan bakal diterapkan di NTT.

Read more
by Rita Hasugian
0 Comments
Next Post
Presiden Jokowi berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak stunting, di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS (Twitter Jokowi)

Semua Puskesmas dan Posyandu di NTT Terima Alat USG dan Antropometri Tahun 2023

Ketua Umum Kadin NTT Bobby Lianto (baju biru) bersama Direktur Politeknik kelautan dan Perikanan Kupang, Aris Widagdo menandatangani nota kesepahaman (MoU) kewirausahaan pada Kamis, 26 Januari 2023. (Dok.Kadin NTT)

Kadin NTT dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang Kerjasama Kewirausahaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

  • Yosef Lejap, korban dugaan penganiayaan oleh aparat kepolisian di Lembata (Dok. Andreas Lejap)

    Penganiayaan ODGJ, Satu Polisi Disebut Minta Maaf atas Ulah Rekannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aparat Polisi Diduga Aniaya ODGJ di Lembata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komnas Disabilitas: Penganiaya ODGJ di Lembata Rendahkan Martabat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Kesederhanaan Nono, Juara Matematika Dunia dan Kagumi Elon Musk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Memajukan Peradaban (Bagian Pertama)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Silahkan klik tombol di bawah untuk berlangganan berita KatongNTT.
SUBSCRIBE

Anggota dari :

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Iklan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2022 KatongNTT

No Result
View All Result
  • Peristiwa
    • Kekerasan Berbasis Gender
    • Pekerja Migran
    • Lingkungan
    • Inspirasi
  • Ekonomi dan Bisnis
    • Industri Pariwisata
    • Dekranasda NTT
    • Agribisnis
  • Sorotan
  • Perspektif
    • Opini
  • Pemilu 2024

© 2022 KatongNTT

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
Sign Up with Linked In
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist