Kupang – Seorang bocah berusia 4 tahun 11 bulan asal Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka tewas karena rabies.
Bayi di bawah lima tahun (balita) ini sebelumnya digigit seekor anjing pada 24 April 2023 hingga meninggal dunia pada 8 Mei 2023 pukul 13.50 WITA.
Otak dari anjing yang menggigitnya itu juga telah diperiksa oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Hasil tes menunjukkan hewan tersebut positif rabies.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT, Melky Angsar, menyinggung soal rendahnya vaksinasi saat dihubungi Senin 15 Mei 2023.
Baca juga Pulau Flores dan Lembata Belum Bebas Rabies Sejak 1997, Ini Penyebabnya
Cakupan vaksinasi rabies sebagai pencegahan memang rendah di wilayah Flores – Lembata karena ketersediaan vaksin yang sangat terbatas.
Kondisi ini membuat tingginya anjing yang tertular rabies di Kabupaten Sikka dan Pulau Flores umumnya maupun Lembata. Penularan rabies pun mungkin bakal terjadi lagi pada manusia lewat gigitan hingga meninggal dunia.
Vaksinasi anjing sebagai Hewan Penular Rabies (HPR) perlu masif dilakukan sebagai antisipasi penyebaran rabies. Cakupan vaksinasinya sendiri minimal 70 persen dari populasi anjing.
Baca juga : Australia Bantu NTT Alat Canggih Mampu Mendeteksi 82 Virus Pada Ternak
Para pemilik anjing perlu bertanggung jawab untuk memberikan vaksinasi pada anjing mereka untuk dapat mencapai cakupan vaksinasi anjing.
Apabila telah digigit atau luka dijilat oleh HPR maka perlu segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir. Setelahnya segera mendapatkan vaksinasi sesuai indikasi di puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.
Melky yang pernah diwawancarai KatongNTT.com pada 24 Januari 2023 lalu menyebut Status Zona Karantina Rabies di Pulau Flores dan Lembata sejak 1997.
Baca juga : Napak Tilas Kematian Adelina Sau, Ini Harapan Sang Ibu
Untuk lepas dari status tersebut maka perlu dipenuhi beberapa syarat yaitu nol kasus rabies pada hewan dan manusia di Pulau Flores dan Lembata.
Sampel darah yang diambil pun harus negatif selama 2 tahun berturut-turut dan vaksinasi rabies perlu mencapai 70 persen dari populasi anjing yang mencapai 400 ribu ekor saat ini.
Harganya per dosis berkisar dari Rp 9 ribu hingga Rp 12 ribu per dosis. Namun pengadaannya belum menjadi prioritas dan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. *****