• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Sorotan

Siswa Mendadak Bersekolah Jam 5 Pagi, Dinas Pendidikan NTT Takut pada Gubernur?

"Namanya dinas pendidikan, lembaga pendidikan, itu perlu diskusi. Nanti kalau gubernur baru mau sekolah jam 2 malam, lalu tidak ada yang protes, kita mau sekolah lagi jam 2? Bukan menolak ya, kita tetap perlu kajian," ujar Darius.

Rita Hasugian by Rita Hasugian
3 tahun ago
in Sorotan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
0
SHARES
60
VIEWS

Kupang – Kegiatan belajar mengajar di tingkat SMA di Kota Kupang mendadak dimulai jam 5 pagi Wita. Hal ini  menunai protes dari wali murid atau orang tua. Bahkan Ombudsman NTT menilai kebijakan yang diterapkan secara dadakan ini sebagai tanda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT takut terhadap Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.

Kebijakan sekolah subuh ini disayangkan Ombudsman NTT karena tanpa dasar ilmiah, kajian akademis, persetujuan dengan orang tua maupun dasar hukum yang jelas.

BacaJuga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

18 Agustus 2025
Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

23 Mei 2025

“Sehingga sangat perlu dikaji dulu, didiskusikan, apakah memang sangat penting dilaksanakan. Saya rasa di seluruh Indonesia tidak ada sekolah yang mulai jam begini,” kata Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton.

Baca juga: Memotret Ironi Sekolah Swadaya Orang Tua dan Guru di Kabupaten Kupang

Dia juga belum mendapatkan aturan resmi mengenai dasar hukum kebijakan ini.

Darius saat dihubungi pada Senin 27 Februari 2023 mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT sebagai dinas teknis harusnya memahami pentingnya kajian ilmiah akan setiap arahan pimpinan.

“Namanya dinas pendidikan, lembaga pendidikan, itu perlu diskusi. Nanti kalau gubernur baru mau sekolah jam 2 malam, lalu tidak ada yang protes, kita mau sekolah lagi jam 2? Bukan menolak ya, kita tetap perlu kajian,” ujar Darius.

Bila dinas sendiri telah mengabaikan dasar hukum dan kajian akan aturan ini, maka arahan itu diikuti seolah-olah karena takut terhadap pimpinan.

“Jangan sampai sekolah-sekolah ini menerapkan ini karena rasa takut bahwa ini perintah dari Pak Gubernur lalu langsung ikuti saja. Itu ujuk-ujuk namanya, tidak bisa seperti itu,” tegas Darius.

Dinas sendiri perlu mempunyai pertimbangan, kata dia, kebijakan itu dilakukan bukan atas dasar ketakutan.

“Tidak ada manfaatnya,” lanjut dia.

Bukan orang tua saja yang terbebani. Menurut Darius banyak guru juga yang sependapat agar kebijakan ini ditinjau. Perlu diskusi terbuka termasuk meminta pendapat guru.

“Tapi ada sekolah yang sudah terapkan ini. Ini yang kita sesalkan,” ungkapnya.

Suasana guru dan tenaga pendidikan saat akan melakukan pembelajaran sekolah mulai jaml 5 pagi Wita, Senin, 27 Februari 2023 (Tangkapan layar akun YouTube SMAN 6 Kupang).
Suasana guru dan tenaga pendidikan saat akan melakukan pembelajaran sekolah mulai jaml 5 pagi Wita, Senin, 27 Februari 2023 (Tangkapan layar akun YouTube SMAN 6 Kupang).

 

Baca juga:Nono Menang dari Buramnya Kualitas Pendidikan di NTT 

Bila aturan ini tidak ditinjau maka dikhawatirkan akan memancing protes dari banyak wali atau orang tua murid.

Perihal masuk sekolah jam 5 pagi berasal dari pernyataan Gubernur NTT saat berkunjung ke Dinas Pendidikan NTT tiga hari lalu. Namun demikian ada sekolah yang tiba-tiba menjalankannya tanpa alasan jelas.

“Tidak bisa kita pikir-pikir di rumah terus langsung perintah, besok laksanakan, tidak bisa begitu! Ini kebijakan pemerintah bukan kebijakan orang perorangan,” ujar Darius menyesalkan.

Ia berharap para guru, kepala sekolah, terlebih Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT perlu mengkaji ini dengan Gubernur.

Dinas pendidikan yang justru tidak membuka ruang ilmiah dengan sendirinya menutup masukan dan saran atas kebijakan itu. Hal ini membuat seolah-olah semua pelaku pendidikan wajib mengikuti arahan Gubernur.

“Tidak bisa dengan dasar ketakutan tadi. Justru kita bisa beri masukkan kepada Pak Gubernur. Karena beliau punya pertimbangan dan perlu melihat pertimbangan masyarakat juga,” lanjut Darius.

Ia memaklumi Gubernur sebagai pemimpin tentunya mempunyai motivasi dan ingin pendidikan NTT berubah menjadi lebih baik.Sedangkan tugas dari Dinas menelaah arahan tersebut sesuai tata kelola dan aturan pendidikan yang telah dirumuskan selama ini.

“Sebagai birokrat perlu memberi pertimbangan kepada pemimpin bahwa ada aturan dasar seperti ini, jam belajar anak harusnya seperti apa. Itu semua sudah diatur,” ucap Darius.

Baca juga: Generasi Milenial Sumba Barat Daya Terbanyak Tidak Bersekolah di NTT

Sebelumnya Darius  telah menyampaikan saran ini kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, melalui pesan singkat WhatsApp. Hal yang sama juga telah dikomunikasikan kepada DPRD NTT.

“Karena jam sekolah di pukul 5 pagi itu urgensinya apa? Ini perlu dijelaskan ke orang tua dulu,” ungkap Darius.

Ia juga telah menyampaikan kepada para kepala sekolah tingkat SMA dan SMK agar bijak menanggapi perintah ini. Selain itu, sekolah tidak hanya perlu melihat dampaknya terhadap siswa tetapi juga terhadap para guru.

“Ada lagi kepala sekolah yang perintahnya harus mulai jam 5 pagi besok. Harusnya kaji dulu. Tadi SMAN 6 katanya sudah mulai masuk dan ada SMA lain yang mau mulai besok,” jelasnya.

Penerapan sekolah beberapa jam lebih awal dari biasanya ini pun tentu akan berpengaruh pula pada aktivitas harian orang tua.

Kemudian masalah sarana atau transportasi siswa ke sekolah seperti angkutan kota atau bemo. Siswa yang tidak diantar atau tidak mempunyai kendaraan pribadi tentu bergantung pada transportasi umum.

“Itu bagaimana mereka ke sekolah sedangkan di jam begitu sopir bemo tidak semua beroperasi. Kita tidak bisa mengabaikan ini. Tidak semua orang tua punya kendaraan juga kan? Masih ada yang menggunakan angkot,” sebutnya.

Selain itu faktor keamanan siswa perlu dipikirkan bila keluar rumah di subuh hari. (Putra Bali Mula)

Tags: #Bersekolahsubuh#DinasPendidikdanBudayaNTT#GubernurNTT#NTT#Ombudsmanntt#ViktorBungtilluLaiskodat
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Jalan rusak parah di Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT (Yohanes Fandi/KatongNTT)

Antara Jalan Rusak, Gagal Panen, Obat Kosong dan Semarak Kemerdekaan

by Difan Fandi
18 Agustus 2025
0

Desa Natarmage - Pagi itu, saya berangkat dari Desa Pruda menuju Natarmage, Kecamatan Waiblama, untuk mengikuti perayaan HUT RI ke-80...

Kampung adat Ratenggaro di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT (Dok.Antara)

Bukan Hanya Soal Dipalak: Belajar dari Ribut-ribut Jajago di Sumba

by PriyaHusada
23 Mei 2025
0

Ketika video viral tentang wisatawan merasa dipalak di Ratenggaro bikin geger, NTT dihadapkan lagi pada pertanyaan lama: Apakah kita sudah...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati