• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Mei 23, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Inspirator

Nono Menang dari Buramnya Kualitas Pendidikan di NTT

Rita Hasugian by Rita Hasugian
2 tahun ago
in Inspirator
Reading Time: 2 mins read
A A
0
(Dari kanan ke kiri) Johny Kilapong, pembina Yayasan Generasi Unggul, Nono, istri Johny Kilapong, dan Nur Seran foto bersama saat penyerahan beasiswa untuk Nono (Ruth-KatongNTT)

(Dari kanan ke kiri) Johny Kilapong, pembina Yayasan Generasi Unggul, Nono, istri Johny Kilapong, dan Nur Seran foto bersama saat penyerahan beasiswa untuk Nono (Ruth-KatongNTT)

0
SHARES
81
VIEWS

Kupang – Kemenangan Nono di tingkat internasional seharusnya menjadi pecut bagi pemerintah untuk serius meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.

Pengamat pendidikan, Marselus Robot, menilai pemerintah perlu menjamin pendidikan setiap anak. Hal ini dikarenakan buruknya fasilitas pendidikan yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran siswa sehari-hari . Apalagi untuk berkompetisi.

BacaJuga

Mariangle Hungria, warga Brasil meraih peraih Nobel Pangan dan Pertanian Dunia 2025 karena menemukan bakteri tanah dapat digunakan sebagai pupuk yang ramah lingkungan dan murah . (Luciano Pascoal)

Mariangela Hungria, llmuwan Brasil Buktikan Bakteri Bisa Selamatkan Bumi

15 Mei 2025
Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

18 Oktober 2024

Banyak kebutuhan yang diperlukan sekolah seperti komputer, papan tulis, kursi dan meja yang layak hingga dengan ketahanan gedung terhadap cuaca buruk.

Munculnya Nono sebagai juara dunia Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition tidak akan pernah bisa menghapus realita buruknya kualitas pendidikan. Kualitas buruk ini dialami ribuan pelajar di desa-desa di NTT.

Banyak pekerjaan pemerintah terkait pendidikan. Jadi, jangan hanya berbangga dalam euforia kemenangan bocah asal Buraen, Kabupaten Kupang itu.

Baca juga: Potret Kesederhanaan Nono, Juara Matematika Dunia dan Kagumi Elon Musk

“Kabupaten Kupang termasuk salah satu kabupaten yang rendah kualitasnya. Kalau dibiarkan dengan fasilitas yang rendah, maka akan menjadi problem,” kata Marselus saat dihubungi.

Kemampuan kalkulasi Nono yang bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay diasah oleh ABG Indonesia. Sekolahnya merupakan binaan dari PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR).

“Nono itu dilatih secara khusus dan dia ikuti secara terus-menerus. Ini case atau kasus tapi tidak bisa menjadi representasi seluruh Kabupaten Kupang,” ujar Marselus.

Ia sendiri pernah terlibat dalam riset dengan Save The Children dari 2019 hingga 2021 di 56 sekolah. Hasil riset ini menunjukkan rendahnya tingkat literasi di Kabupaten Kupang. Apalagi dengan tingginya kekerasan yang dialami anak.

“Tindakan kekerasan terhadap anak sangat tinggi sekitar 93 persen dan itu sering kita presentasikan,” sebutnya.

Banyak fasilitas sekolah di wilayah Kabupaten Kupang yang juga tidak memadai ini bagi siswa untuk belajar.

“Dari ini ketahuan bahwa pemerintah tidak berpihak pada urusan pendidikan. Dalam undang-undang ini urusan wajib negara,” tegas Marselus.

Badan Pusat Statistik (BPS) NTT dalam Long Form Sensus Penduduk 2020  juga mengungkapkan penduduk umur 15 tahun yang tidak atau belum bersekolah.

Guru Ana Paji Jiara menggunakan bahasa ibu mengajar siswa SD Inpres Wunga di Pedalaman Sumba Timur di NTT pada Januari 2022. (Alex Japalatu)
Guru Ana Paji Jiara menggunakan bahasa ibu mengajar siswa SD Inpres Wunga di Pedalaman Sumba Timur di NTT pada Januari 2022. (Alex Japalatu)


Baca juga : Generasi Milenial Sumba Barat Daya Terbanyak Tidak Bersekolah di NTT

Data yang diperoleh Kamis 16 Februari 2023 menyebut Generasi Milenial atau warga kelahiran 1981-1996 yang tidak atau belum bersekolah terbanyak di Sumba Barat Daya (SBD). Menyusul  Sumba Barat, Belu, dan Malaka.

Penduduk di pedesaan yang tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD pun jauh lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. BPS juga mencatat di pedesaan hampir 4 dari 10 penduduk usia 15 tahun ke atas merupakan tamatan SD/sederajat.

Marselus menyebut Nono sebagai fenomena. Nono itu bintang pendidikan yang bersinar di luar perhatian pemerintah.

Berbagai catatan pendidikan perlu diperhatikan pemerintah karena putra daerah mampu bersaing jika  didukung selayaknya Nono.

“Nono ini di luar apa yang direncanakan pemerintah. Dan yang jelas dia bukan representasi kualitas pendidikan di Kabupaten Kupang. Sama sekali tidak,” ujar Marselus.

Kehadiran Nono harusnya membuat Pemerintah Kabupaten Kupang lebih progresif dan proaktif untuk mengadvokasi dan membantu sekolah-sekolah yang tidak terfasilitasi dengan baik.

Baca juga: Kisah Ana Paji Pakai Bahasa Ibu Didik Siswa di Pedalaman Sumba

DPRD juga diminta untuk mengawasi penggunaan anggaran untuk sekolah.

Kondisi ini juga berbanding dengan anggaran yang selalu dikucurkan pemerintah pusat kepada daerah. Ia menduga adanya problem internal seperti penggunaan Dana BOS untuk perbaikan sekolah.

“Kalau penganggaran memadai berarti permasalahannya adalah di pengawasan penggunaan anggaran itu,” kata Marselus.

Selain itu pembangunan sekolah pun perlu sejalan dengan aturan yang berlaku atau tidak asal diadakan. Banyaknya sekolah yang terbengkalai pun bisa disebabkan karena dibangun tidak sesuai syarat dasarnya.

“Kalau dicek saya yakin ada sekolah yang dibangun tanpa studi kelayakan atau survei sesuai pedoman pendidikan nasional juga kan,” pungkasnya. (Putra Bali Mula)

Tags: #BPSNTT#KabupatenKupang#Nono #JuaraAbacusBrainGym#PendidikandiNTT
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Mariangle Hungria, warga Brasil meraih peraih Nobel Pangan dan Pertanian Dunia 2025 karena menemukan bakteri tanah dapat digunakan sebagai pupuk yang ramah lingkungan dan murah . (Luciano Pascoal)

Mariangela Hungria, llmuwan Brasil Buktikan Bakteri Bisa Selamatkan Bumi

by PriyaHusada
15 Mei 2025
0

Dari laboratorium sunyi di Brasil, Hungria memimpin revolusi pertanian yang tak hanya menyelamatkan petani, tapi juga membuka jalan bagi cara...

Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

Disabilitas di Manggarai Bertahan Hidup di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah

by KatongNTT
18 Oktober 2024
0

Ruteng – Berbagai suku cadang sepeda motor terpajang apik di rak kayu di bengkel yang terletak persis di sisi barat...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati