Kupang – Telepon seluler (ponsel) milik penumpang Lion Air rute Kupang – Surabaya terbakar dalam kabin pesawat. Penumpang lainnya sontak panik. Pilot pesawat memutuskan untuk menunda keberangkatan.
Insiden ini terjadi saat pesawat Lion Air jenis Boeing 737-900ER bergerak dari apron menuju landasan pacu untuk take off pada Minggu 26 Februari pukul 06.30 Wita.
Imelda Magdalena Taek, penumpang pesawat menceritakan insiden penyebab batalnya penerbangan itu.
Magdalena yang duduk di kursi 21F dalam posisi tidur saat pesawat Lion Air mulai bergerak. Ia terbangun karena kehebohan penumpang lainnya.
“Pesawat sudah mundur terus ada asap tiba-tiba muncul dari bawah kursi penumpang. Semua langsung mau keluar. Kita semua panik. Asapnya dari tempat duduk nomor 9 setahu saya,” kata Imelda saat ditemui di Bandara El Tari Kupang, Minggu 26 Februari 2023.
Baca juga: Bau Monopoli Maskapai di NTT, Ini Respons ASITA
Para penumpang yang panik ditenangkan oleh pramugari. Pintu pesawat kemudian dibuka. Penumpang berhamburan keluar meninggalkan kabin pesawat .
“Kaget sekali karena asapnya banyak sekali. Pramugari bilang jangan panik cuma semua sudah panik. Waktu itu kita keluar saat pintu pesawat dibuka pramugari,” ujarnya.
Pasca insiden, Imleda bersama penumpang lainnya diminta untuk pindah ke pesawat Lion Air lainnya. Namun Imelda memutuskan untuk tidak berangkat setelah menunggu lama.
“Kita pindah ke pesawat lain, tukar pesawat, tapi satu jam dalam pesawat belum juga berangkat. Kita disuruh tunggu di ruang tunggu karena katanya ada kesalahan apa begitu,” ujarnya.
Imelda pun memutuskan batal berangkat dan mengajukan penggantian biaya tiket melalui aplikasi layanan refund.
“Kurang tahu dengan penumpang lainnya. Saya takut karena sudah dua kali. Pernah karena cuaca buruk lagi,” sebutnya.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro membenarkan kejadian yang berlangsung Minggu 26 Februari 2023 ini.
Pesawat tersebut akan berangkat dari Bandara El Tari Kupang menuju Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur.
Investigasi terhadap telepon seluler terbakar sudah dilakukan dan penumpang pemilik telepon seluler juga telah diselidiki.
Tim investigasi dari otoritas penerbangan sipil Indonesia dan Lion Air melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti terjadinya insiden ini.
Baca juga: Monopoli Maskapai Diduga Penyebab Tiket Pesawat ke NTT Mahal
Berdasarkan kronologi pemeriksaan sementara, telepon seluler yang terbakar milik mahasiswa asal Malaka. Pria berusia 26 tahun merasakan panas dari telepon selulernya yang disimpan dalam saku celana.
Telepon seluler itu langsung dia lemparkan dan membakar karpet pesawat Lion Air itu. Dia berusaha memadamkan dengan menginjak telepon selulernya. Tangannya pun melepuh terkena api.
Saat ini, menurut Danang, telepon seluler tersebut dalam tahap pemeriksaan oleh tim ahli untuk menentukan standar keamanan yang ditetapkan oleh regulator penerbangan.
Berdasarkan laporan awal, jelasnya, telepon seluler penumpang yang duduk di nomor 9D mengeluarkan asap.
“Kemudian ponsel tersebut dilempar ke lantai kabin,” kata Danang dalam keterangannya saat itu.
Penumpang yang duduk di dekat jendela darurat bagian kiri (emergency exit window) secepatnya membuka jendela darurat karena panik .
Setelah itu senior awak kabin segera menghubungi pilot untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.
“Pilot menghentikan pergerakan pesawat dan memutuskan kembali ke area parkir pesawat pada posisi semula,” jelas Danang.
Setelahnya seluruh penumpang diarahkan turun dari pesawat dan kembali menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Tidak ada korban luka dalam kejadian ini,” tambahnya.
Baca juga: Status Internasional Bandara El Tari Kupang Bakal Dipangkas? Ini Dampaknya
Danang menerangkan pesawat dengan nomor terbang JT-693 ini membawa 163 penumpang. Dampak insiden ini membuat keberangkatan penerbangan rute Kupang – Surabaya serta Surabaya tujuan Jakarta mengalami keterlambatan.
Pada pukul 06.15 WITA sesaat sebelum keberangkatan pun prosedur pemeriksaan telah dilakukan.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah terkait fungsi sistem dan komponen pesawat oleh teknisi dan pilot. Petugas keamanan juga menangani dan memeriksa seluruh penumpang termasuk kargo dan barang bawaan.
“Lion Air sebagai maskapai yang berkomitmen terhadap keselamatan penumpang. Tidak akan berspekulasi mengenai penyebab terbakarnya handphone di pesawat hingga proses penyelidikan sesuai dengan regulasi penerbangan selesai dilakukan,” ujar Danang.
Danang mengingatkan agar pengguna jasa Lion Air mengikuti instruksi kru penerbangan. Penumpang diminta untuk tidak membawa benda yang berpotensi membahayakan pesawat dan penumpang.
Komandan Lanud El Tari Kupang tiba di Bandara El Tari Kupang pada jam 07.05 Wita untuk melihat kondisi pesawat Lion Air itu.
(Putra Bali Mula)