
Kuota Pengiriman Sapi Keluar NTT Masih Ditinjau Gubernur
Kupang – Kuota pengiriman ternak keluar wilayah NTT periode 2023 ini masih dalam peninjauan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, untuk kemudian menetapkan jumlahnya.
Draft kuota pengeluaran ternak ini telah dikirimkan Dinas Peternakan Provinsi NTT beberapa waktu lalu. Diperkirakan dalam beberapa hari ke depan kuota 2023 tersebut sudah ditetapkan.
Kepala Bidang Agribisnis Dinas Peternakan Provinsi NTT, Edi Juma, menyampaikan usulan ini berbasiskan permintaan pasar dengan perhitungan menjaga populasi ternak di dalam NTT.
Baca juga: Pemprov NTT Siapkan Rp. 1 Triliun Untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi
“Kita usul untuk kuota pengeluaran di 2023 ini berdasarkan analisis supply-demand. Saat ini masih berproses dan mungkin satu atau dua hari lagi keputusannya keluar,” kata Edi di ruang kerjanya, Jumat 27 Januari 2023.
Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Yohanna Lisapally melalui sambungan telepon menyebut jumlah penetapan kuota tahun ini tetap tidak sepenuhnya mengikuti supply-demand.
Meskipun demikian, survei supply-demand tetap menjadi dasar untuk melihat tren permintaan pasar dalam setahun berjalan.
“Kita mau mempertahankan populasi tapi juga memberikan ruang kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan dampak ekonomi,” ungkap dia.
NTT menjadi salah satu provinsi yang masih hijau atau aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah di antaranya sapi, kuda dan kerbau.
Baca juga: Pengiriman Sapi dari NTT Menurun Drastis
Sapi NTT menjadi ternak paling banyak diminta diikuti kuda dan kerbau. Namun begitu pemerintah NTT memprioritaskan menjaga populasi hewan-hewan ini lalu memenuhi kebutuhan di luar daerah.
Pada 2022 lalu kuota pengeluaran ternak sapi NTT sebanyak 82.054 ekor dengan realisasi pengeluaran 74.880 ekor atau 91,26 persen. Sisa kuotanya 7.174 ekor sapi.
Sedangkan kuota pengeluaran kerbau sebanyak 4.965 ekor yang realisasinya 81,17 persen atau 4.030 ekor. Sisa kuota sebanyak 935 ekor sapi.
Sementara untuk kuota pengeluaran ternak kuda sejumlah 6.414 ekor dengan realisasi 81,35 persen atau 5.218 ekor kuda yang dikirimkan keluar NTT. Sisa kuotanya 1.196 ekor.
Baca juga: Australia Siap Bantu Indonesia Cegah Penyebaran PMK
Bank Indonesia Provinsi NTT juga telah mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 . BI menyarankan NTT melakukan hilirisasi secara integratif produk-produk dari pertanian, perikanan dan peternakan.
BI menilai NTT perlu menggunakan pola kemitraan dan akses pembiayaan yang dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian NTT.
BI NTT melansir data BPS NTT menyebut populasi ternak NTT seperti sapi yang mencapai 1.248.930 telah menduduki peringkat 5 nasional. Sedangkan peringkat 1 nasional adalah populasi babi yang mencapai 2.598.370 ekor. (Putra Bali Mula)