Kupang – International Organization for Migration (IOM) Kupang menyebut 29 orang pengungsi sudah diberangkatkan ke negara ketiga tahun ini.
Menurut Program Assistant IOM Kupang, Herman Rabu, awalnya populasi pengungsi di Kota Kupang mencapai 205 orang pada Januari 2023. Hingga Juni ini berkurang menjadi 176 pengungsi.
“29 orang yang sudah dikirim ke negara ketiga mulai tahun lalu sampai dengan hari ini. Kemungkinan dalam tahun ini ada yang akan diproses keluar juga,” ungkap Herman.
Baca juga : Di Awal 2023, 181 Pengungsi dan 24 Deteni Berada di Kota Kupang
Ia menyampaikan ini pada workshop yang digelar IOM dan AJI terkait isu migran dan pengungsi di Kota Kupang, Jumat 16 Juni 2023.
Memang 98 persen pengungsi ini adalah warga Afghanistan dan 2 persennya warga Pakistan. Mereka ditempatkan IOM Kupang di Hotel Lavender, Kupang Inn dan Hotel Ina Boi.
Namun Herman tidak merinci berapa lagi pengungsi di Kota Kupang yang bakal dikirim ke negara ketiga dalam tahun ini.
Data tersebut ada pada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). UNHCR yang berwewenang, lanjut Herman, terkait penempatan dan klasifikasi pengungsi yang bisa diterima oleh negara ketiga.
Baca juga : Hari Pertama Invasi Militer Rusia, 100 Warga Ukraina Tewas
“Nantinya mereka interview di Jakarta dan itu yang disiapkan IOM sampai menunggu kapan mereka diberangkatkan,” kata dia.
Pihaknya selama ini mempersiapkan ketrampilan bagi para pengungsi untuk bisa bekerja di negara yang menerima para pengungsi ini nantinya.
IOM Kupang sendiri sudah berkoordinasi dengan IOM Canberra, Australia, terkait kompetensi dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan di Negeri Kangguru itu.
Baca juga : Pemain Lama Jejaring TPPO di NTT Ditangkap Polisi
“Hal ini yang menjadi dasar bagi kita untuk menyiapkan kemampuan mereka sesuai juga dengan bakat dan minat mereka juga. Tidak bisa juga kita ikuti maunya negara ketiga tanpa tahu kemampuan mereka sendiri,” jelas Herman lagi.
Negara ketiga memiliki kuota dan kriteria khusus, lanjut Herman, misalnya dari Australia butuh 100 orang pengungsi per tahunnya. Presentase pemindahan ini sangat kecil dibanding 14 ribu pengungsi yang ada di seluruh Indonesia.
Di sisi lain, tugas IOM juga untuk membantu memulangkan pengungsi yang ingin kembali ke negara asal mereka secara sukarela.
Baca juga : Cerita Teman Tuli Menggeluti Bisnis di Kafe Kopi Sa
IOM akan meninjau kondisi politik dan konflik di negara asal pengungsi sebelum setuju memulangkan mereka. Misalnya Afghanistan yang kini sedang dikuasai Taliban.
“Kita belum tahu ada berapa banyak negara di dunia yang mengakui pemerintahan Taliban sehingga itu yang menghambat proses pemulangan mereka secara sukarela,” ungkap dia.
Sedangkan sebelumnya ada pula pengungsi asal India, Etiopia dan Irak yang meminta pulang secara sukarela. Mereka sudah dipulangkan.
Jumlah pengungsi di Indonesia yang dipulangkan kembali ke negara asal sebanyak 7.805 orang dalam 23 tahun terakhir.****