• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, September 28, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Bisnis Agribisnis

Begini Cara Menghitung Kerugian Akibat Virus AFS Tewaskan Ratusan Babi di NTT

Rita Hasugian by Rita Hasugian
3 tahun ago
in Agribisnis
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Tim Dinas Peternakan Provinsi NTT mengambil sampel darah babi milik peternak babi di Naibonat Kabupaten Kupang pada Januari 2023. (Dok Dinas Peternakan NTT)

Tim Dinas Peternakan Provinsi NTT mengambil sampel darah babi milik peternak babi di Naibonat Kabupaten Kupang pada Januari 2023. (Dok Dinas Peternakan NTT)

0
SHARES
9
VIEWS

Kupang – Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi NTT menjelaskan  perhitungan besaran kerugian terhadap jumlah kematian babi akibat virus African Swine Fever (ASF).

Kepala Bidang Agribisnis, Edi Juma, menjelaskan untuk menemukan jumlah kerugian maka dilihat dari harga per kilogram kali total berat hidup per ekor babi lalu dikalikan jumlah kematian.

BacaJuga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

12 September 2024
Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

30 Mei 2024

“Kalau bicara ekonomis berarti total kilogram babi hidup dikali jumlah kematian. Misalnya ada babi potong yang mati itu beratnya berapa, kali per kilogram harganya berapa, itu bisa kita dapat berapa besaran kita kehilangan uangnya,” kata Edi pada Jumat, 27 Januari 2023.

Baca juga : Peternak Merugi, Harga Jual Babi Turun 50 Persen Akibat Virus ASF

Estimasi harga berat hidup per ekor babi sendiri saat ini rata-rata sebesar Rp 60 ribu di Kota Kupang. Sedangkan di Kabupaten Kupang sebesar Rp 70 ribu. Sementara untuk ternak babi betina pun mempunyai cara perhitungannya yang berbeda lagi untuk harga satuan atau kilogramnya.

Lalu untuk mendapatkan berat karkas atau ternak yang telah disembelih pun mempunyai perhitungan tersendiri yaitu 75 persen dari berat hidup adalah berat karkas.

Ia memisalkan, berat babi hidup 100 kilogram maka diambil atau 70 sampai 75 persen dari total berat ternak tersebut atau di luar jeroan, kaki dan kepala. Harga berat karkas per kilogramnya yaitu Rp 100 ribu untuk wilayah Kota Kupang.

“Dari jumlah itu baru bisa jumlahkan dengan berapa kematian yang terjadi,” sebutnya.

Kepala Disnak NTT, Yohanna Lisapally, membenarkan ASF berdampak pada ekonomi masyarakat tetapi tahun ini tidak sesignifikan peristiwa sebelumnya. Pemerintah NTT sendiri juga ikut terdampak ASF dari ternak babi milik pemerintah.

Baca juga: Virus ASF Serang Ternak Babi di Timor dan Flores, Peternak Diimbau Waspada

“Kita akan terus jaga biosecurity karena virus ini belum hilang dan belum ada vaksinnya,” sebut Yohanna lagi.

Menurutnya, tren Kematian babi di NTT juga menurun beberapa hari terakhir ini. Jumlah kasus kematian tahun ini pun lebih kecil dari tahun sebelumnya yang bisa mencapai ratusan ribu ekor.

“Kali ini hanya 200-an ekor, 1000 ekor pun tidak sampai,” sebut Yohanna.

Besaran kerugian dari jumlah kematian ini, kata dia,  tidak sampai pada tahun-tahun awal virus ini ada di NTT. Pada kejadian di tahun sebelumnya bisa mencapai ratusan ribu ekor yang terserang ASF atau setara miliaran rupiah. Ia tidak menyebut jumlah pastinya.

Yohanna meminta masyarakat untuk tidak panik dan pemerintah akan melakukan edukasi di kabupaten juga mengirimkan disinfektan. Ia juga menilai peternak telah bisa mengantisipasi karena memiliki pengalaman dari kejadian ASF sebelumnya.

Berdasarkan data Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak per 27 Januari 2023, total kematian babi di NTT diserang virus ASF sebanyak 256 ekor.  Kabupaten Kupang terbanyak mengalami kematian yakni 75 babi. Menyusul Sikka sebanyak 42 babi, Ende 41 babi, Kota Kupang 39 babi, Flores Timur 33 babi, Sumba Barat Daya  22 babi, dan Timor Tengah Utara 3 ekor babi.  (Putra Bali Mula)

Tags: #Babi#Dinaspeternakanntt#KabupatenKupang#NTT#virusASF
Rita Hasugian

Rita Hasugian

Baca Juga

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

Warga Desa Kairane di NTT Rawat 9 Jenis Bibit Jagung Lokal dari Kepunahan

by Rita Hasugian
12 September 2024
0

Boleh jadi kita tidak pernah terlintas cari tahu tentang jenis jagung yang kita konsumsi, apakah berasal dari bibit jagung lokal...

Petani rumput laut di NTT meradang pasca terbitnya pergub yang melarang pengiriman ke luar daerah (Joe-KatongNTT)

NTT Belum Ekspor Rumput Laut Tahun Ini

by Tim Redaksi
30 Mei 2024
0

Ekspor rumput laut NTT ini memang minim sejak ekspor perdana pada 2019 lalu sebesar 25 ton Alkali Treated Cottonii (ATC)...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati