• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, November 18, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Perempuan dan Anak

NTT Butuh Hotline Tanggapi Maraknya Kekerasan Anak

Tim Redaksi by Tim Redaksi
3 tahun ago
in Perempuan dan Anak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
NTT Butuh Hotline Tanggapi Maraknya Kekerasan Anak

Ketua DPRD NTT, Emelia Julia Nomleni. (Putra Bali Mula - KatongNTT.com)

0
SHARES
16
VIEWS

Kupang – Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu menyediakan konseling dan pendampingan psikologis secara online.

Menurut Ketua DPRD NTT, Emelia Julia Nomleni, hotline ini dibutuhkan bagi perempuan khususnya anak agar lebih nyaman menyampaikan hal dialaminya.

BacaJuga

Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, eks Kapolres Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur menjalani sidang putusan perkara pencabulan dan persetubuhan tiga anak di pengadilan negeri kupang, 21 Oktober 2025. (rita hasugian/katongntt)

Laporan Kejahatan Seksual Anak Meningkat di Dunia, Indonesia di Urutan Empat

5 November 2025
data hiv/aids di kabupaten sikka, ntt.

Kisah Penyintas HIV/AIDS di Sikka Takut Anaknya Didiskriminasi Masyarakat

19 September 2025

Emelia menyampaikan hotline ini bisa berlaku pula sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Regulasi yang ada juga sudah cukup saat ini meskipun infrastruktur masih terbatas.

Ia menyampaikan fasilitas pencegahan yang memang harus lebih diperbanyak. Hal ini menjadi penting ketimbang saat kasus sudah terjadi, lalu memberikan hukuman kepada pelaku dan penguatan korban.

Baca juga ; NTT Kekurangan Ahli Psikolog Dampingi Anak Korban Pelecehan

Dengan adanya Undang-undang (UU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) menjadi dasar untuk itu. Hal ini yang akan dibahasnya dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) NTT.

“Ini terkait dengan apakah kita butuh lagi menerjemahkan regulasi itu ke aturan terkecil baik di provinsi maupun kabupaten dan kota,” jelasnya.

Sebelumnya DPRD NTT sudah mendorong pihak terkait untuk membentuk lembaga pencegahan dan penanganan terhadap kasus ini. Misalnya, tenaga psikolog bisa berperan pula sebagai konsultan dan tidak perlu lagi berada dalam lembaga yang besar.

Baca juga : Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Sekolah Naik 3 Tahun Terakhir

“Tetapi bisa dalam sistem online yang bisa setiap hari orang bisa menelpon dan bisa mendapatkan bantuan,” ungkap dia lagi.

Hal ini juga bisa menjadi sistem pencegahan bila ada tindakan mencurigakan terhadap perempuan dan anak maka bisa dikonsultasikan secara privat.

“Bila kita punya hal ini saja menurut saya orang bisa menyampaikan keluh kesah mereka ataupun dapat menolong perempuan,” tambahnya.

Baca juga : Miris! Pencabulan Anak Terjadi Lagi Dalam Lingkup Gereja

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak diakuinya lama baru terbongkar dikarenakan tidak adanya ruang bagi perempuan untuk membuka diri.

“Ada call center atau hotline khusus untuk perempuan dan anak yang mana itu bisa juga dimanfaatkan mereka dan ini kita butuh beberapa orang termasuk psikolog,” sambung dia lagi.

Selain itu, pencegahan ini dimaksudnya adalah soal kepedulian awal masyarakat mulai dari dalam keluarga atau orang-orang terdekat. Pihak-pihak ini pun harus lebih berani melaporkan kejadian ini.

“Upaya pencegahan perlu tetap ada baik itu dari dalam keluarga, gereja dan seluruh komponen harus terlibat di dalamnya termasuk fasilitas dalam pencegahannya bukan ketika sudah kejadian,” ungkap dia. ****

Tags: #callcenterkhususanak#DPRDNTT#EmeliaJuliaNomleni#hotline#kekerasan seksual#kekerasandisekolah#kekerasanperempuan#Psikolog#traumahealing
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, eks Kapolres Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur menjalani sidang putusan perkara pencabulan dan persetubuhan tiga anak di pengadilan negeri kupang, 21 Oktober 2025. (rita hasugian/katongntt)

Laporan Kejahatan Seksual Anak Meningkat di Dunia, Indonesia di Urutan Empat

by Rita Hasugian
5 November 2025
0

Kupang – Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, eks Kapolres Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur telah memanfaatkan situs tertutup (dark web) dan...

data hiv/aids di kabupaten sikka, ntt.

Kisah Penyintas HIV/AIDS di Sikka Takut Anaknya Didiskriminasi Masyarakat

by Difan Fandi
19 September 2025
0

Sikka– Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sikka terus meningkat. Berdasarkan data Komite Penanggulangan HIV/AIDS, hingga Februari 2025 tercatat 1.195 kasus...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati