Kupang – Bagi beberapa anak muda di Kota Kupang politik masih diibaratkan panggung kontestasi yang menguras banyak pikir, tenaga, maupun biaya.
Kendati demikian pada umumnya para anak muda yang ditemui katongntt.com di Kota Kupang, Rabu 15 November 2023, mendukung perempuan yang terlibat politik.
Baca juga : Jumlah Perempuan NTT Yang Nganggur Kembali Bertambah
Para anak muda ini pun setuju bahwa keterwakilan perempuan dalam politik sejatinya menjadi penting sebagai keberpihakan perempuan dalam pengambilan keputusan.
Keterlibatan perempuan ini memang telah tegas tertuang dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur minimal 30 persen kursi legislatif harus diisi oleh perempuan.
Baca juga: Mayoritas Parpol di NTT Penuhi Kuota 30 Persen Perempuan
“Untuk saat ini belum tertarik kak, tapi perempuan yang masuk politik keren, soalnya jarang ada pemimpin yang seorang perempuan dan sekarang su (sudah) ada emansipasi wanita,” tanggap Riri, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Posisi perempuan dalam politik pun dinilainya harus bisa menjawab setiap kebutuhan para perempuan dalam kehidupan bernegara dan semakin meningkatkan derajat perempuan.
Filipus Amfotis, mahasiswa Ilmu Politik Undana Kupang pun setuju akan hal ini. Menurutnya, peran perempuan dalam politik pun harus sejalan dengan motivasi yang baik untuk mewujudkan arah kebijakan yang lebih baik bagi perempuan.
Baca juga : Perempuan NTT Dalam Bayang-bayang Bencana Ekologis
“Tentunya saya sangat setuju tetapi perlu dilihat ketika dia masuk itu dia mempunyai bekal apa, dia punya latar belakang apa. Jika dia masuk untuk membawa perjuangan perempuan dalam politik untuk lebih baik, itu saya sangat setuju,” komentarnya.
Sementara bagi Rahmawati, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kota Kupang, dunia politik adalah hal yang merepotkan dan tak menarik untuknya saat ini.
“Untuk politik saya tidak tertarik karena urus politik itu kepala sakit. Urus pribadi saja masih belum bisa kenapa harus urus politik,” tandas Rahmawati. (Ayunda) ***