Kupang – Bulog mengungkap pagu alokasi bantuan pangan beras bagi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 26.079 ton di periode Januari – Maret 2024. Namun hingga kini realisasinya baru 5.008 ton atau 19,20 persen saja. Realisasi ini pun hanya untuk jatah di bulan Januari sementara bulan Februari akan segera berakhir.
Menurut Kepala Divisi Perencanaan, Operasional dan Pelayanan Publik Bulog RI, Epi Sulandari, asal bantuan ini dari cadangan beras pemerintah (CBP).
Baca juga : 8.000 Keluarga Miskin Ekstrem NTT Dapat Jatah Beras
Epi memaparkan data ini dalam rapat dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Rapat ini ditayangkan via YouTube Kemendagri, Senin 26 Februari 2024. Data itu menunjukkan minimnya realisasi penyaluran di NTT selama Februari 2024.
Menurut catatan Bulog, kata dia, total stok beras di Indonesia per 23 Februari 2024 ialah 1.376.106 ton yang terdiri dari CBP sebanyak 1.358.709 ton dan stok komersial 17.398 ton.
Khusus NTT stok berasnya 32.089 ton di Kantor Wilayah Bulog NTT. Ada pula realisasi pengadaan beras luar negeri melalui Pelabuhan Tenau sebanyak 2.740 ton di Januari lalu.
Baca juga: Akses dan Geografis NTT Pengaruhi Penyaluran Beras Bantuan Pangan
“Sedangkan bantuan pangan beras ini adalah program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok CBP yang dikelola Bulog,” kata dia.
Bantuan ini secara nasional ditargetkan untuk 22 juta keluarga tidak mampu. Tiap keluarga penerima manfaat ini masing-masing mendapatkan 10 kilogram beras per bulannya.
Lambatnya penyaluran ini pun akibat kendala verifikasi dan validasi (verval) data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Baca juga: NTT Keluarkan Rp 2 Miliar Untuk Beras Warga Miskin
“Kemarin memang ada hambatan terkait verifikasi dan validasi jadi praktis bantuan ini belum disalurkan efektif,” kata Epi.
Kendala verifikasi ini dari dinas dan bapeda, dan perubahan untuk Bulog menyalurkan langsung terhadap data penerima manfaat yang sudah lengkap sesuai juknis dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS).
Sebelumnya Bulog menyebut alokasi beras bantuan untuk bulan Februari akan dilanjutkan setelah pemilu karena NTT dan Papua memiliki medan dan cuaca yang mempengaruhi distribusi.
Baca juga : Bulog Pasok 5000 Ton, Beras di NTT Tetap Mahal
BAPANAS mencatat jumlah penyaluran yang sedikit lebih rendah. Menurut BAPANAS penyaluran bantuan pangan di NTT baru 16,39 persen.
Daerah lainnya yang rendah penyaluran yaitu Papua Barat Daya yang baru 16,96 persen; DKI Jakarta baru 12,90 persen; Papua Tengah baru 9,23 persen; Papua Barat baru 6,79 persen; Papua Pegunungan baru 3,72 persen; dan Papua Selatan 0,31 persen. ***