• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Login
Katong NTT
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi
No Result
View All Result
Katong NTT
No Result
View All Result
Home Pekerja Migran & Perdagangan Orang

Hamil 2 Bulan, PMI NTT Ditelantarkan Perusahaan Hingga Tewas 

Tim Redaksi by Tim Redaksi
2 tahun ago
in Pekerja Migran & Perdagangan Orang
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Hamil 2 Bulan, PMI NTT Ditelantarkan Perusahaan Hingga Tewas 
0
SHARES
188
VIEWS

Kupang – Anggelina Boe Dasi yang tengah hamil 2 bulan dikeluarkan dari perusahaan sawit di Malaysia yang telah mempekerjakannya dan sang suami. Ia akhirnya tewas di Pontianak saat berusaha pulang ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dirinya yang sakit-sakitan ditambah tengah hamil muda itu menjadi alasannya dikeluarkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja selama kurang dari 2 tahun.

BacaJuga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

8 Agustus 2025
Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

6 September 2025

Ia dan suaminya akhirnya dibawa melewati perbatasan Malaysia – Indonesia. Kedua warga Kabupaten Belu ini dibantu seorang agen yang disewa perusahaan sawit tempat mereka bekerja.

Baca juga : Benny Rhamdani Bicara Lapangan Kerja di Hadapan Jenazah PMI Asal NTT

Umur di KTP-nya masih 26 tahun. Begitu pun dengan umur Daniel Da Costa, suaminya. Keduanya juga berasal dari Desa Umaklaran Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Mereka belum menikah secara sah baik sipil dan gereja.

Ketika sampai di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sabtu 18 November 2023, ia dan suami ditinggalkan oleh agen yang telah meloloskan mereka dari perbatasan.

Mereka dilepas ke jaringan lainnya yang ada di bandara untuk pengurusan tiket kembali ke NTT. Namun mereka ditinggalkan karena kondisi wanita itu kian lemas dan sudah tak mampu naik ke pesawat.

Baca juga : Ayodhia Tiba Disusul Kiriman Jenazah PMI dari Malaysia

Tiket sang istri diurus untuk dikembalikan uangnya sebesar Rp 3 juta dan diserahkan ke suaminya. Mereka berdua pun ditinggalkan sendirian di tengah bandara internasional itu.

“Mungkin agen titipkan ke jaringan mereka, langganan mereka, istilahnya, untuk ngurusin tiket. Nah setelah diurus tiket itu mau masuk ditolak, disuruh keluar, karena istrinya sudah tidak berdaya,” jelas Pembina Flobamora NTT Kalimantan Barat (Kalbar), Yohanes Bana.

Yohanes sendiri mendapati informasi dan kontak Daniel dari seorang intel di bandara. Ia segera ke lokasi dan menghubungi kepolisian. Dalam perjalanannya ke bandara, ia diinformasikan lagi oleh Daniel bahwa Anggelina makin lemas. Ia mengarahkan Daniel lagi agar membawa istrinya ke klinik bandara. Kemudian wanita itu dirujuk lagi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso dan telah meninggal dunia.

Baca juga : TJPS Gagal Cegah Warga NTT Jadi PMI Ilegal

“Lalu saya ditelepon lagi suaminya nangis-nangis ternyata istrinya sudah meninggal,” kata Yohanes mengisahkan kembali kejadian itu saat dihubungi Minggu, 19 November 2023.

Yohanes berupaya menghubungi keluarga dari kedua warga NTT ini untuk pengurusan pemulangan jenazah. Biaya pemulangan jenazah sekitar Rp 30 juta.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh Yohanes, pasangan ini masuk dan keluar Malaysia secara ilegal atau non prosedural. Hal ini kemudian menjadi pertanyaan kenapa keduanya bisa melewati perbatasan negara dengan aman.

Baca juga : Flotim Terima 60 Jenazah PMI Non Prosedural

Daniel pun awalnya mengaku masuk sendiri ke Malaysia dengan istrinya. Namun keluarga keduanya saat dihubungi via telepon mengaku ada yang membantu mereka masuk ke Malaysia. Daniel akhirnya mulai buka mulut.

“Sama-sama kerja di sawit suami istri ini, katanya karena hamil muda terus lemas, muntah-muntah makanya disuruh manajernya keluar. Menurut keterangan si suami, istrinya itu hamil 2 bulan,” tukasnya.

Agen yang merupakan perorangan dan membawa pulang keduanya pun berusaha dihubungi dan kasus ini akan ditindaklanjuti oleh kepolisian.

Baca juga : 4 Jenazah PMI NTT Meninggal di Malaysia, Sakit Jadi Penyebab Kematian

“Ini yang harus ditelusuri pembiaran pekerja asal NTT ini apakah ada keterlibatan perusahaan atau memang sengaja dilakukan oleh agen yang sekedar membawa keluar pekerja dari Malaysia dengan sejumlah upah. Ini yang harus kita telusuri untuk bisa kita basmi,” ungkap dia.

Yohanes sendiri sangat menyayangkan peristiwa ini. Kasus ini telah menjadi kasus ke sekian kalinya dialami warga dari NTT yang melewati Kalbar. Kini pun tengah ada warga dari Sumba dan Maumere yang mengalami hal serupa.

Baca juga : NTT Terima 410 Jenazah Pekerja Non Prosedural, Malaka Terbanyak

Menurutnya kasus ini mencerminkan tindakan yang tidak manusiawi dari perusahaan di Malaysia terhadapnya pekerja asal NTT. Ia berharap pemerintah daerah dan Indonesia bisa mengintervensi perusahaan di Malaysia yang mempekerjakan tenaga dari NTT secara tak manusiawi. ***

Tags: #KeluargaFlobamorataPontianak#PMIasalBelu#PMINTThamil#PMINTTMeninggal#PMINTTtewasdiPontianak
Tim Redaksi

Tim Redaksi

Media berita online berkantor di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fokus pada isu-isu ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.

Baca Juga

Gubernur NTT Melki Laka Lena membacakan Deklarasi Bersama Pencegahan dan Pemberantasan Penempatan PMI Ilegal dan TPPO di aula kantor Gubernur NTT, Rabu, 06 Agustus 2025. (Riandi Kore/KatongNTT)

Cegah TPPO di NTT: Deklarasi Bersama, Migrant Centre, dan Desa Migran Emas

by Rita Hasugian
8 Agustus 2025
0

Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menegaskan bahwa persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal dan Tindak...

Ilustrasi kapal nelayan rusak diterpa badai. (Dok. KatongNTT.com)

Memberangus Penyelundupan Manusia : Sindikat Manfaatkan Celah dan Perluas Area Operasi

by Rita Hasugian
6 September 2025
0

Pengantar: Kejahatan penyelundupan manusia (people smuggling) di Provinsi Nusa Tenggara Timur teridentifikasi marak sejak tahun 2000-an. Kejahatan ini telah melibatkan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Katong NTT

Merawat Suara Hati

Menu

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Sorotan
  • Perempuan dan Anak
  • Cuaca, Iklim dan Lingkungan
  • Pekerja Migran & Perdagangan Orang
  • Lainnya
    • Bisnis
      • Agribisnis
      • Industri Pariwisata
    • Inspirator
    • Opini
    • Pemilu 2024
    • Kolaborasi
      • Cerita Puan
      • Dekranasda Provinsi NTT
      • Kabar dari Badan Penghubung NTT
      • Media dan Literasi

Merawat Suara Hati